Jumat 11 Jun 2021 20:43 WIB

Penjualan Kurma Oleh-oleh terimbas Pembatalan Haji

.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Pendi (30) duduk menunggu pembeli di gerai oleh-oleh haji umroh di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/6). Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjualn sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Diar (40) menunjukan makanan kurma di gerai oleh-oleh haji umroh di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/6). Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjualn sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pendi (30) melayani pembeli di gerai oleh-oleh haji umroh di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/6). Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjualn sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pembeli memilah makanan kurma di gerai oleh-oleh haji umroh di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/6). Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjualn sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pembeli memilah makanan kurma di gerai oleh-oleh haji umroh di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/6). Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjualn sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pembeli memilah makanan kurma di gerai oleh-oleh haji umroh di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/6). Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjualn sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada musim haji sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omset mencapai 80 persen seiring dengan kebijakan pemerintah terkait pembatalan ibadah Haji tahun 2021 akibat pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi covid-19 menyebar di Indonesia, pada saat musim haji, pedagang mampu menjual sebanyak 500 paket oleh-oleh haji namun kini hanya menjual untuk makanan sehari-hari. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement