Jumat 11 Jun 2021 13:53 WIB

Ketersediaan Tempat Tidur di Bogor Masih 30 Persen

Dari total 737 tempat tidur isolasi di 21 rumah sakit, baru 223 tempat tidur terisi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro (kanan) saat meninjau di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menetapkan kasus COVID-19 di perumahan tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah bertambahnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 60 orang.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) bersama Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro (kanan) saat meninjau di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menetapkan kasus COVID-19 di perumahan tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah bertambahnya jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 60 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Meski angka kasus Covid-19 di Kota Bogor pada pekan ini meningkat secara signifikan, ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor masih di bawah standar WHO, yakni 60 persen. Pekan ini, tercatat BOR di Kota Bogor sebesar 30,3 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, dari total 737 tempat tidur isolasi yang tersebar di 21 rumah sakit, tempat tidur yang sudah terisi sebanyak 223 tempat tidur.

“Jumlah tempat tidur isolasi yang terisi di rumah sakit penanganan Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 223 dari 737 tempat tidur di 21 rumah sakit. Artinya BOR di Kota Bogor pekan ini 30,3 persen,” ujar Retno, Jumat (11/6).

Sementara itu, Retno melanjutkan, di pusat isolasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, yakni di Pusdiklat BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor sudah 81 persen tempat tidur terisi. Dimana, kapasitas tempat tidur di Pusdiklat BPKP Ciawi total sebanyak 100 tempat tidur.

 

Diketahui, sebagian besar pasien di Pusdiklat BPKP Ciawi merupakan pasien dari Pesantren Bina Madani, Bogor Selatan yang menjadi klaster pondok pesantren (ponpes), sebanyak 56 orang. Termasuk 11 orang tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Kayumanis yang pekan lalu terpapar Covid-19.

Retno menuturkan, diperkirakan pada Ahad (13/6) pasien di Pusdiklat BPKP Ciawi berangsur pulang. Termasuk satu pasien dari Perumahan Griya Melati. Sehingga, meski hanya tersisa 19 tempat tidur lagi, dipastikan pusat isolasi tersebut masih cukup menampung pasien lagi.

“Masih cukup, tapi nanti tanggal 13 Juni sudah pada pulang. Ruangan di sana ada 100 tempat tidur, sebenarnya total 128. Tetapi kami fungsikan optimalkan di 50 kamar atau 100 tempat tidur. Kan di situ ada ruangan untuk dokter, UGD, logistik,” jelasnya.

Retno menambahkan, berdasarkan kategori pasien, dari jumlah 223 orang, sebanyak 122 orang atau 54,7 persen di antaranya berasal dari Kota Bogor, 70 orang atau 31,4 persen warga Kabupaten Bogor, dan 31 orang atau 13,9 persen berdomisili dari luar Bogor.

Sementara berdasarkan data kasus harian Covid-19, pada Kamis (10/6) malam dilaporkan terdapat 53 kasus baru, 77 pasien positif Covid-19 sembuh, dan nol angka pasien positif meninggal.

"Dengan demikian secara akumulasi jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 16.513 kasus," kata Retno.

Adapun rinciannya, masih ada 327 pasien masih dinyatakan masih sakit, sebanyak 15.353 pasien dinyatakan sembuh, dan angka meninggal dunia sebanyak 259 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement