Jumat 11 Jun 2021 12:24 WIB

BP Tapera Gandeng KSEI dan BRI Kelola Dana Rp 8,05 Triliun

KSEI akan mengelola tambahan 4,2 juta data SID peserta Tapera yang berasal dari ASN.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Petugas menjelaskan calon pembeli tentang salah satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti di Jakarta (ilustrasi). BP Tapera bekerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mengelola Dana Tapera.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petugas menjelaskan calon pembeli tentang salah satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti di Jakarta (ilustrasi). BP Tapera bekerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mengelola Dana Tapera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BP Tapera bekerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mengelola Dana Tapera. Kerja sama ini dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Penggunaan Layanan Jasa Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST).

Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, menyambut baik kolaborasi dengan KSEI dan BRI. "Saya optimistis pencatatan peserta individual Tapera di KSEI dapat menambah jumlah investor ritel pasar modal," kata Adi melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/6).   

Baca Juga

Pada tahap pertama subscription Dana Tapera adalah kurang lebih sebesar Rp 8,05 triliun dengan jumlah peserta sebanyak 3,47Juta. Peserta Tapera dapat melihat catatan nilai unit penyertaan serta akumulasi saldo dan hasil pemupukannya di aplikasi yang disediakan oleh KSEI maupun Portal Tapera.

Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan kerja sama KSEI dengan BP Tapera dan BRI merupakan angin segar bagi industri pengelolaan investasi di Indonesia. KSEI berkomitmen menyediakan infrastruktur serta sistem dan mekanisme pencatatan pengelolaan Dana Tapera, termasuk dengan BRI selaku Bank Kustodian.  

"Dalam kerja sama ini, KSEI berkomitmen sebagai penyedia infrastruktur agar pelaksanaan pengelolaan dana Tapera dapat berjalan secara efektif, efisien serta transparan," kata Uriep. 

Melalui program ini, KSEI akan mengelola tambahan 4,2 juta data SID peserta Tapera yang berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN), dimana 167.506 telah menjadi investor pasar modal. Adapun Bentuk kerja sama dilaksanakan melalui Kontrak Pengelolaan Dana Tapera (KPDT). 

Dana Tapera senilai Rp8,05 triliun akan digunakan sebagai saldo awal unit penyertaan KPDT dan akan diproses untuk pertama kalinya ke dalam sistem S-MULTIVEST pada 15 Juni 2021.

Uriep berharap kerja sama BP Tapera, KSEI dan BRI dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio jumlah keluarga yang memiliki rumah layak huni. Di sisi lain, peserta Tapera diharapkan juga akan meramaikan dan meningkatkan transaksi pasar modal Indonesia di masa mendatang, yang pada akhirnya turut serta membangun perekonomian bangsa. 

Lebih lanjut Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI, Agus Noorsanto, mengatakan sebagai bank dengan customer based terbesar dan jangkauan pelayanan terluas, Bank BRI telah berpengalaman dalam mengelola data dalam jumlah besar serta mampu menjangkau nasabah hingga ke seluruh wilayah Indonesia. 

"Berbekal pengalaman tersebut Bank BRI berkomitmen untuk sebaik mungkin menjadi Bank Kustodian pengelola dana Tapera yang memiliki jumlah kepesertaan sangat besar, yakni meliputi seluruh WNI pekerja aktif dan WNA pemegang visa kerja minimum enam bulan," kata Agus.  

Kolaborasi ini diharapkan akan semakin memperbanyak peserta Tapera, khususnya dari kalangan ASN sebagai peserta gelombang pertama yang memanfaatkan layanan Tapera. Sehingga, upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak dari 56,75 persen menjadi 70 persen pada 2024 dapat segera terwujud. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement