Kamis 10 Jun 2021 23:07 WIB

Mahasiswa UNY Rancang Bantal Keselamatan

Fitur anti kantuk ini dapat membantu pengemudi untuk mencegah kantuk.

Mahasiswa UNY Rancang Bantal Keselamatan (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol_92
Mahasiswa UNY Rancang Bantal Keselamatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Mengantuk menimbulkan hambatan kepada seseorang dalam melakukan aktivitas dan bisa berakibat kecelakaan. Dari penelitian yang selama ini telah dilakukan, mengantuk merupakan faktor kedua tertinggi kecelakaan, setelah kelengahan.

Dari sini sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang bantal untuk keselamatan berkendara. Ada Suryadi (Teknik Otomotif), Ikhwanudin (Pendidikan Teknik Elektro), Riani Fatimah (Teknik Busana) dan Aulia Avi Basuki (Akuntansi).

Suryadi mengatakan, ide pembuatan bantal ini muncul dari pengamatan pemberitaan media massa mengenai kecelakaan yang didominasi karena pengemudi mengantuk. Maka itu, diperlukan alat yang dapat membantu menyadarkan pengemudi saat mengantuk.

"Kami memilih bantal leher sebagai media karena sangat cocok digunakan saat berkendara, apalagi bantal leher sudah familiar digunakan saat bepergian menggunakan kendaraan roda empat," kata Suryadi, Kamis (10/6).

Bantal leher dengan fitur anti kantuk ini dapat membantu pengemudi untuk mencegah kantuk dan menanggulanginya agar timbul kesadaran. Riani menerangkan, bantal leher didesain menghindari kantuk dam dapat meningkatkan kenyamanan dari posisi kepala.

"Selain itu, kursi kabin yang desainnya kurang memberikan kenyamanan dalam berkendara jarak jauh juga menyebabkan kelelahan dari leher," ujar Riani.

Bantal ini dirancang menggunakan arduino nano sebagai mikrokontroler dan heart rate sensor sebagai pendeteksi detak jantung. Dengan output vibrator yang bergetar dan ditambah dengan output suara sebagai alarm saat pengendara mengalami kantuk.

Ikhwanudin menjelaskan, disebut Bantara akronim dari bantal keselamatan berkendara dan terbuat dari dakron. Bahan bantal leher, arduino nano, speaker, sensor detak, baterai, tempat baterai, akrilik, PCB, tenol, tombol ON/OFF, SD card reader, kertas glossy, HCL dan H 2 O 2 dan vibrating motor.

"Kami menggunakan alat-alat seperti solder, gunting, bor, mesin jahit mini, amplas, gerinda dan setrika dalam pembuatannya," kata Ikhwanudin.

Pertama buat rangkaian elektronika yang diperlukan menggunakan proteus lalu cetak hasil desain rangkaiannya menggunakan kertas foto. Gambar rangkaian diletakkan di atas PCB, dipanaskan memakai setrika hingga gambar rangkaian tercetak ke PCB.

Larutkan H 2 O (air), H 2 O 2 dan HCL dengan perbandingan 4:2:l. Masukkan PCB ke dalam larutan tersebut untuk membentuk jalur rangkaian. Solder seperangkat bahan elektronika Bantara ke papan PCB menggunakan tenol.

Buat dan masukkan program pada Arduino Nano untuk menjalankan fungsi input dan output pada produk Bantara. Jangan lupa membuat box pelindung rangkaian elektronika menggunakan akrilik, tentukan dan tandai posisi pemasangan sensor dan perangkat.

Satukan box berisi seperangkat rangkaian elektronika dengan bantal leher dan dikemas dengan kardus berbentuk kubus dengan mika di bagian depannya. Produk yang meraih dana Dikti dalam PKM Kewirausahaan 2020 ini siap dipasarkan. 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement