Jumat 11 Jun 2021 03:05 WIB

7 Warga Israel Ditangkap karena Menyerang Warga Arab

Korban yang berusia 61 tahun itu, mengalami luka tusuk.

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
 Warga berjalan melewati reruntuhan gedung Al Jalaa yang hancur oleh serangan udara Israel, Gaza, Jumat (21/5) waktu setempat.  Sejumlah media internasional menempati gedung Al-Jalaa termasuk kantor berita Associated Press yang telah berkantor disana selama 15 tahun.
Foto: AP/John Minchillo
Warga berjalan melewati reruntuhan gedung Al Jalaa yang hancur oleh serangan udara Israel, Gaza, Jumat (21/5) waktu setempat. Sejumlah media internasional menempati gedung Al-Jalaa termasuk kantor berita Associated Press yang telah berkantor disana selama 15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sekiar tujuh orang Israel ditangkap karena menyerang orang arab-Israel, di sebelah masjid di Herzliya bulan lalu. Korban yang berusia 61 tahun itu, mengalami luka tusuk. Dilansir dari The Jerusalem Post, korban diserang oleh sekelompok tersangka bertopeng. Sebelum ditusuk, korban lebih dulu disemprot dengan bubuk merica lalu menusuknya dengan benda tajam.

Setelah penyelidikan sebulan oleh Shin Bet dan Polisi Israel, tujuh orang tersebut akhirnya berhasil diamankan. Sedangkan korban, Ghassan Haj Yahya, warga Tayibe itu kini mengalami ketakutan.

"Saya sudah mati. Saya masih takut pergi ke Netanya dan Kfar Saba. Saya diserang oleh 30 orang gila, dengan kebencian di mata mereka, dengan batu, pentungan dan gas merica. Bagaimana perasaan Anda ketika Anda sendirian? Bagaimana perasaan Anda? Saya merasa? Saya shock," kata Yahya, dilansir dari The Jerusalem Post, Kamis (10/6).

Ketujuh tersangka ditangkap karena serangan bermotivasi nasionalis terhadap korban dan dakwaan diharapkan akan dikeluarkan terhadap para tersangka dalam beberapa hari mendatang. Jaksa diharapkan untuk meminta agar para tersangka tetap ditahan sampai akhir persidangan.

"Shin Bet akan terus bertindak tegas untuk menggagalkan terorisme dan mengadili semua orang yang terlibat dalam serangan teroris," kata Shin Bet dalam pengumumannya.

Hukuman mati itu terjadi di tengah kerusuhan Arab dan Yahudi di seluruh Israel, di mana sejumlah hukuman mati dilaporkan terhadap orang Yahudi dan Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement