Kamis 10 Jun 2021 17:07 WIB

Ironi Jembatan Bambu Reyot yang tak Jauh dari Istana Negara

Warga berharap agar jembatan itu segera diperbaiki oleh pemerintah daerah.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga sedang melintasi jembatan bambu yang sudah reyot di Jalan Swadaya, Kelurahan dan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/6).
Foto: Republika/Febryan A
Sejumlah warga sedang melintasi jembatan bambu yang sudah reyot di Jalan Swadaya, Kelurahan dan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Jembatan bambu reyot itu berderit-derit dan bergoyang ketika Lina melintas. Perempuan 32 tahun itu berjalan lambat karena tak ada pagar pembatas jembatan untuk pegangan. Jika hilang fokus, dia bisa saja tergelincir dan jatuh ke air kali warna abu-abu di bawahnya. 

"Saya ngeri lewat jembatan ini. Saya pernah kepleset hampir jatuh," kata Lina, Kamis (10/6) siang. 

Jembatan reyot itu lokasinya hanya berjarak sekitar delapan kilometer (km) dari Istana Negara, tempat Presiden Joko Widodo berkantor. Sedangkan dari Balai Kota DKI, tempat Gubernur Anies Baswedan berdinas, jaraknya sekitar tujuh km. 

Lokasi persisnya di Jalan Swadaya, Kelurahan dan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jembatan yang membentang di atas Kali Sekretaris itu merupakan penghubung Kampung Rawa Barat (RT 16/RW 04) dan Kampung Rawa Timur (RT 01/RW 05). 

Warga menggunakan jembatan yang tingginya sekitar lima meter dari permukaan air kali, setiap hari. Tapi, kondisinya justru memprihatinkan. Tak hanya tanpa pembatas, jembatan bambu sepanjang 12 meter itu juga lapuk. Sejumlah lantainya bolong-bolong. Antara tiang penyangga dan lantai bambunya diikat menggunakan kawat dan tali rafia. 

Lina bercerita, dirinya termasuk beruntung karena hanya terpeleset. Sebab, ada sejumlah warga yang sampai jatuh ke kali. "Waktu itu juga ada anak kecil yang jatuh ke kali," kata dia. 

Ahmad Ropiq (49 tahun), yang rumahnya tak jauh dari jembatan itu, menyampaikan kesaksian serupa. Sekitar dua bulan lalu, Ahmad melihat seorang bocah jatuh dari jembatan itu pada malam hari. "Dia akhirnya naik sendiri ke atas," kata Ahmad. 

Ahmad mengatakan, dirinya sangat khawatir ketika melihat ibu-ibu yang melintas di jembatan itu. Mereka biasanya melintas bersama anaknya atau sembari membawa sejumlah barang belanjaan. "Ibu-ibu biasanya minta dituntun kalau lewat jembatan itu," kata dia. 

 

photo
Seorang warga sedang melintasi jembatan bambu yang sudah reyot di Jalan Swadaya, Kelurahan dan Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (10/6). - (Republika/Febryan A)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement