Kamis 10 Jun 2021 16:27 WIB

Peneliti Prancis Rekomendasikan Gelar Profesor Bu Mega

Peneliti Prancis yang merekomendasikan Unhan beri gelar tersebut.

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara di Forum Perdamaian Dunia, Beijing, Tiongkok, pada 8 Juli 2019.
Foto: istimewa
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara di Forum Perdamaian Dunia, Beijing, Tiongkok, pada 8 Juli 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan terhadap rencana Universitas Pertahanan (Unhan) RI memberikan gelar profesor kehormatan (Guru Besar Tidak tetap) kepada Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri juga datang dari Prancis. 

Remy Madinier, peneliti senior sejarah Indonesia Modern yang berbasis di Lyon, Prancis, menyatakan dirinya termasuk yang merekomendasikan Unhan memberikan gelar tersebut. 

"Beliau juga banyak memberikan ide-ide akademis untuk meningkatkan hubungan baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Prancis dari berbagai aspek, termasuk pertahanan," kata Remy. 

Menurut Madinier yang sudah menulis beberapa buku terkait Asia dan Indonesia itu, Megawati adalah sosok pemimpin berkharisma unik. Kompetensinya juga tinggi sehingga mampu membawa Indonesia keluar dari krisis yang kompleks saat memimpin negeri. 

"Indonesia mengalami krisis kompleks dan multidimensi di tahun-tahun pasca Reformasi. Beliau membangun kepercayaan internasional kepada pemerintah Indonesia," kata Madinier. 

Pernyataan senada disampaikan oleh Prof. Dr. Chandra Wijaya, Guru Besar Tetap di bidang Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia (UI). 

Menurutnya, dari perspektif ilmu administrasi, tata pemerintahan yang dilaksanakan Megawati sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership). 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement