Kamis 10 Jun 2021 15:28 WIB

Varian Delta Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Setelah Vaksinasi

Vaksin tetap penting meski varian Delta kurangi efektivitasnya dalam cegah infeksi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Varian Covid-19 Delta awalnya ditemukan di India.
Foto: Republika
Varian Covid-19 Delta awalnya ditemukan di India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebuah studi dari All India Institute of Medical Science (AIIMS) Delhi menunjukkan, lonjakan kasus di India sebagian besar disebabkan kehadiran virus corona varian Delta (B1.617.2). Lonjakan kasus positif Covid-19 itu pun terdiri atas kasus yang menjangkiti orang yang bahkan telah disuntik vaksin Covishield dan Covaxin.

Dilansir laman Times Now News, Kamis (10/6), penelitian ini melibatkan 63 orang yang terinfeksi penyakit pandemi setelah menerima suntikan vaksin. Sebanyak 36 pasien menerima dua dosis, sementara 27 pasien telah menerima satu dosis vaksin.

Baca Juga

Sepuluh pasien menerima Covishield, sedangkan 53 pasien menerima Covaxin. Angka itu terdiri atas 41 pasien laki-laki dan 22 pasien perempuan.

Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan, tidak ada laporan kematian dalam ukuran sampel 63 orang. Meskipun demikian, hampir semua kasus mencatatkan demam tinggi yang tidak henti-hentinya selama lima sampai tujuh hari. Dari 63 kasus infeksi setelah vaksin dalam penelitian ini, termasuk 36 yang menerima dosis penuh, tidak ada satu orang pun yang meninggal karena Covid-19.

 

BACA JUGA: Pantaskah Megawati Raih Profesor Kehormatan Unhan? Ini Penilaian Seorang Profesor IPB 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement