Kamis 10 Jun 2021 13:20 WIB

IPO Perusahaan Teknologi Bernilai Strategis Bagi Indonesia

IPO perusahaan teknologi membuka akses lebih luas dan likuid bagi investor.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Ketua Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Mirza Adityaswara. IFSoc menilai, IPO perusahaan teknologi membuka akses lebih luas dan likuid bagi investor.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Mirza Adityaswara. IFSoc menilai, IPO perusahaan teknologi membuka akses lebih luas dan likuid bagi investor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan teknologi berencana melalukan Initial Public Offering (IPO) sebagai upaya penguatan modal. Indonesia Fintech Society (IFSoc) menilai langkah IPO tersebut akan bernilai strategis bagi Indonesia.

Hal ini memberikan fondasi peningkatan pertumbuhan dan daya saing perusahaan hingga tingkat global. Ketua Steering Committee IFSoc, Mirza Adityaswara, mengatakan, IPO perusahaan teknologi nasional memiliki arti strategis bagi arah ekonomi digital Indonesia.

Baca Juga

"Termasuk membuka akses lebih luas dan likuid bagi investor yang ingin ambil bagian dalam perkembangan industri ekonomi digital," kata Mirza, Rabu (9/6).

Mirza memaparkan, perusahaan teknologi telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perusahaan teknologi melakukan berbagai inovasi melalui aplikasi transportasi, finteche-commerce, layanan pesan antar, edutech, hingga pendanaan UMKM (P2P lending) sehingga roda ekonomi dapat terus berjalan di tengah pandemi Covid-19. 

Hal ini membuat perusahaan teknologi memiliki pertumbuhan sangat masif sehingga membuat adanya kebutuhan terhadap modal tambahan. "Namun, sebagian besar perusahaan teknologi saat ini masih mengandalkan mekanisme pendanaan secara tertutup (private placement)," kata Mirza.

Padahal, IFSoc melihat, dua tahun terakhir, saham-saham perusahaan teknologi berperan positif dalam menggerakkan pasar modal, di negara-negara seperti Amerika Serikat dan China. Karena itu, IFSoc memandang perlunya kebijakan yang tepat untuk memfasilitasi tercapainya potensi pertumbuhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement