Kamis 10 Jun 2021 10:49 WIB

Astronom Temukan Planet Baru, Suhunya Serupa Bumi

Planet mipir Bumi TOI1231b mungkin memiliki uap air yang lebih padat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
ilustrasi:temuan planet.
Foto: EPA-EFE/ESO/L. Calcada
ilustrasi:temuan planet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Penemuan planet ekstrasurya dulu hanyalah mimpi bagi para ilmuwan. Tetapi teknologi teleskop baru dan teknik pengamatan yang lebih maju membuat tugas menemukan planet di luar tata surya lebih mudah dari sebelumnya. 

Faktanya, begitu banyak eksoplanet baru ditemukan akhir-akhir ini sehingga para ilmuwan harus memilih mana yang paling membutuhkan studi karena tidak ada cukup mata untuk memantaunya. Sekarang, tim besar astronom internasional dan ilmuwan lain telah mengungkapkan penemuan planet ekstrasurya yang sangat menarik hingga akan mendapat banyak perhatian. 

Baca Juga

Temuan planet ini disebut TOI-1231b, dan mengorbit bintang yang jauh lebih dingin daripada Matahari sendiri. Bintang tersebut, bernama NLTT 24399, adalah katai merah. Meskipun TOI-1231b lebih dekat ke bintangnya daripada Bumi ke Matahari, planet ini sebenarnya memiliki suhu yang sama, dan diperkirakan memiliki atmosfer kuat yang menjamin masa depan. 

Planet ini disebut sebagai "sub-Neptunus," yang berarti lebih kecil dari Neptunus tetapi lebih besar dari Bumi. Ini tidak diyakini sebagai dunia yang terutama terdiri dari batu, jadi itu tidak dianggap sebagai Bumi Super. Tetapi atmosfernya masih dapat menghasilkan beberapa informasi yang sangat berguna bagi para ilmuwan.

"Kepadatan rendah TOI 1231b menunjukkan bahwa ia dikelilingi oleh atmosfer yang substansial daripada menjadi planet berbatu. Tetapi komposisi dan luasnya atmosfer ini tidak diketahui," kata anggota tim penelitian, Diana Dragomir, dalam sebuah pernyataan dilansir dari BGR pada Kamis (10/6).

Dragomir menyebut TOI1231b dapat memiliki atmosfer hidrogen atau hidrogen-helium yang besar, atau atmosfer uap air yang lebih padat. Menurutnya, masing-masing atmosfer akan menunjuk ke asal yang berbeda. Ini memungkinkan para astronom untuk memahami apakah dan bagaimana planet terbentuk secara berbeda di sekitar katai M jika dibandingkan dengan planet di sekitar Matahari. 

"Pengamatan kami yang akan datang akan mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dan teleskop JWST menjanjikan pengamatan yang lebih menyeluruh ke atmosfer planet ini," ujar Dragomir. 

TOI-1231b ditemukan sebagian berkat ukuran bintangnya. Ketika mengintip jauh ke luar angkasa, para ilmuwan merasa jauh lebih mudah untuk melihat planet yang mengorbit bintang yang lebih kecil karena pengaruh yang dimiliki planet terhadap bintang itu endiri. 

Dalam kasus planet sub-Neptunus yang mengorbit bintang kerdil merah yang kecil dan dingin, planet ini memberikan bayangan besar saat melintas di depan bintangnya, dari sudut pandang. Hal ini memungkinkan instrumen seperti Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA untuk melihat dunia seperti itu dengan akurasi yang lebih tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement