Kamis 10 Jun 2021 07:58 WIB

Biden dan Putin akan Bertemu di Vila Abad ke-18 Swiss

Pertemuan Biden dan Putin diharapkan dapat meredakan ketegangan keduanya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggelar pertemuan puncak pada 16 Juni di sebuah vila yang dibangun pada abad ke-18 di Swiss. Bangunan vila yang menghadap ke Danau Jenewa, dan memiliki suasana tenang ini merupakan tempat tepat bagi kedua kepala negara untuk melakukan pembicaraan.

Polisi dan tentara Swiss telah menutup dua taman di sekitar Villa La Grange. Mereka juga sudah memasang barikade dan kawat berduri.

Baca Juga

Vila klasik ini terletak di taman di sepanjang tepi kiri. Dihiasi dengan pohon redwood, semak mawar, dan air mancur kuno, taman ini menawarkan pemandangan Danau Jenewa dan perahu layar yang menakjubkan. Suasana vila yang tenang sangat tepat bagi Biden dan Putin untuk melakukan pembicaraan yang diharapkan dapat menurunkan ketegangan.

Rusia dan AS terlibat perselisihan pahit dalam berbagai persoalan, mulai dari campur tangan pemilu, serangan siber, hak asasi manusia, dan masalah Ukraina. Biden mengatakan, dia akan menekan Putin untuk menghormati hak asasi manusia. Sementara Putin mengharapkan pembicaraan akan berlangsung dalam suasana yang positif.

Di era Perang Dingin, Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev mengadakan pertemuan puncak pertama mereka di Jenewa pada November 1985. Dalam pertemuan itu, keduanya setuju untuk mengurangi persenjataan nuklir mereka.

Kemudian pada 2009, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton memberikan sebuah kotak kuning bertuliskan tombol "reset" berwarna merah kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Tombol ini untuk melambangkan hubungan yang lebih baik di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama.  

Selain bertemu dengan Putin  Biden juga dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Swiss, Guy Parmelin. Swiss telah mewakili kepentingan AS di Iran sejak revolusi Islam 1979, dan kerap memfasilitasi pemindahan tahanan antara kedua musuh.  Masalah pajak kemungkinan akan diangkat setelah Biden menyebut Swiss sebagai "surga fiskal" pada  April.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement