Kamis 10 Jun 2021 00:57 WIB

Southgate Geram dengan Cemoohan Fan ke Skuad Inggris

Sejumlah fan mencemooh saat beberapa pemain timnas Inggris melakukan aksi anti-rasial

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Muhammad Akbar
Pelatih Inggris Gareth Southgate berdiri di pinggir lapangan sebelum pertandingan persahabatan internasional antara Inggris dan Austria di stadion Riverside di Middlesbrough, Inggris, Rabu 2 Juni 2021.
Foto: Lindsey Parnaby, Pool via AP
Pelatih Inggris Gareth Southgate berdiri di pinggir lapangan sebelum pertandingan persahabatan internasional antara Inggris dan Austria di stadion Riverside di Middlesbrough, Inggris, Rabu 2 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer timnas Inggris Gareth Southgate menegaskan skuadnya memiliki tugas untuk meningkatkan kesadaran pun mendidik baik ketika berada di atas lapangan maupun di luar lapangan.

Hal itu, terkait dengan banyaknya cemooh fan Inggris atas aksi anti-rasialis yang dilakukan pemain the Three Lions.

Sejumlah fan mencemooh saat beberapa pemain timnas Inggris melakukan aksi anti-rasialis dengan berlutut sebelum laga berlangsung.

Kini menjelang beberapa hari gelaran Euro 2020 dimulai, Southgate memberikan pernyataan keras kepada para fan Tiga Singa dengan mengatakan sikap para pemain Inggris merupakan panutan dan wujud dari aksi menolak rasialis yang terus berlangsung di ranah kulit bundar.

"Saya tidak pernah percaya bahwa kami hanya harus memikirkan pertandingan sepak bola. Adalah tugas pemain untuk terus berinteraksi dengan publik tentang kesetaraan, inklusivitas, dan ketidakadilan rasial, dengan menggunakan kekuatan suara mereka dan mendidik," kata Southgate menegaskan dilansir Daily Mail, Rabu (9/6).

Meski mendapat tekanan dari para pendukung skuad Southgate kerasaan untuk terus melakukan sikap anti rasialis di setiap pertandingan internasional. Tanpa berpikir panjang, Southgate pun mendukung aksi Marcus Rashford dan kolega.

Ia menilai pelecehan rasialis tidak hanya terjadi di dalam stadion. Tetapi juga menjamur secara online ke dalam akun sosial media pemain berkulit hitam pun yang memiliki darah keturunan non uni-Eropa.

"Ada risiko nyata bagi para pemain secara online, dan saya akan selalu melindungi mereka, saya percaya kepada mereka. Mereka melakukan apa yang benar untuk kesehatan mental dan terus menjadi kekuatan untuk kebaikan saat kita berjuang untuk masyarakat lebih baik," sambung pelatih berusia 50 tahun.

Menyoal isu rasialis di dunia sepak bola memang menjadi bahan perbincangan yang tak pernah habis. Apalagi, suara penolakan terkait tindakan anti rasialis yang dilakukan pemain Inggris tak hanya berasal dari kalangan fan saja.

Salah satu politik dari Partai Konservatif, Lee Anderson bahkan sampai mengancam akan memboikot laga Inggris apabila aksi itu terus dilakukan para pemain.

Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) turun gunung menyoal isu anti rasialis tersebut. Mereka bahkan mengecam Perdana Menteri Boris Johnson yang dianggap kurang memberikan dukungan kepada aksi mulia yang dilakukan para pemain Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement