Rabu 09 Jun 2021 13:20 WIB

Israel tak Lanjutkan Pengiriman Bantuan Dana Qatar ke Gaza

Qatar diketahui rutin menyalurkan bantuan dana untuk Gaza

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kondisi Jalur Gaza usai dibombardir militer Israel.
Foto: AP Photo
Kondisi Jalur Gaza usai dibombardir militer Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Israel dilaporkan tidak akan melanjutkan proses transfer bantuan keuangan dari Qatar ke Jalur Gaza. Hal itu diumumkan setelah Israel terlibat pertempuran dengan Hamas bulan lalu.

Kantor berita Sama dalam laporannya pada Selasa (8/6), mengutip lembaga penyiaran publik Israel, mengungkapkan, Israel berharap dana bantuan Qatar ditransfer melalui Otoritas Palestina atau organisasi internasional. Menurut Sama, bantuan keuangan Qatar seharusnya tiba di Gaza pekan ini. Namun mekanisme pengirimannya ke Gaza telah menyebabkan ketegangan di Israel.

Baca Juga

Sementara itu, situs berita Walla melaporkan, mantan kepala Mossad, Yossi Cohen, menilai adalah sebuah kesalahan mengandalkan dana bantuan Qatar untuk membawa ketenangan ke Jalur Gaza. “Sampai operasi Guardian of the Walls (operasi pertempuran melawan Hamas bulan lalu), kami berharap keterlibatan Qatar dan uangnya akan membawa kami ke penyelesaian dengan Hamas. Namun, segalanya menjadi sedikit di luar kendali,” ucapnya.

Qatar diketahui rutin menyalurkan bantuan dana untuk Gaza. Pada Februari lalu, Pemerintah Qatar telah menandatangani kesepakatan dengan Otoritas Palestina untuk membangun rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza. Jika terealisasi, rumah sakit itu akan menjadi yang pertama di kota tersebut.

Menurut Kementerian Perumahan Gaza, pertempuran yang berlangsung pada 10-21 Mei lalu telah menghancurkan 1.500 unit rumah. Sebanyak 1.500 unit rumah lainnya rusak dan tak dapat diperbaiki. Sementara 17 ribu bangunan lainnya mengalami kerusakan sebagian. Seorang pejabat di Kementerian Perumahan Gaza menyebut biaya pembangunan kembali dapat mencapai 150 juta dolar AS.

Tak hanya bangunan, gempuran Israel selama 11 hari ke Gaza menyebabkan sedikitnya 270 warga di sana tewas. Sementara korban luka dilaporkan mencapai lebih dari 1.900 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement