Rabu 09 Jun 2021 11:53 WIB

Usaha Ultra Mikro Perlu Bantuan Modal

Usaha ultra mikro jangan sampai terjebak pinjaman online.

Anggota Fraksi PAN DPR RI, Eko Hendro Purnomo (dua kiri) menjadi pembicara dalam kegiatan
Foto: istimewa/doc humas
Anggota Fraksi PAN DPR RI, Eko Hendro Purnomo (dua kiri) menjadi pembicara dalam kegiatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Fraksi PAN DPR RI Eko Hendro Purnomo melihat perlu adanya  sinergitas antara usaha ultra mikro dengan Kementerian BUMN,  khususnya dalam hal permodalan. Kemitraan bisa dilakukan dengan menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani.

Menurut politikus yang biasa dipanggil Eko Patrio ini, Kementerian BUMN harus memberikan perhatian serius pada pengusaha ultra mikro ini. "Karena para pengusaha ultra mikro ini merupakan penopang perekonomian nasional apalagi dalam susana perekonomian yang sulit saat ini,”kata Eko, dalam siaran persnya terkait kegiatan Sosialisasi Integrasi Ekosistem Ultra Mikro,  Rabu (9/6).

Eko Patrio juga menyampaikan pentingnya sektor usaha ultra mikro ini dalam perekonomian nasional. Selama ini sektor usaha ultra mikro telah memberikan kontribusi pada PDB nasional hingga mencapai sekitar 37 persen, dan menyerap 107,4 juta atau 89,04 persen dari total tenaga kerja nasional.

"Namun dari 57 juta pelaku usaha ultra mikro  baru 20 persen saja yang mengakses lembaga keuangan formal untuk pembiayaan usaha," kata Eko Patrio.

Dukungan  terutama dari sisi permodalan dari tiga lembaga keuangan, menurut Eko, sangat penting agar para pelaku usaha ultra mikro ini bisa mengembangkan usaha dengan baik.  Akses untuk mendapatkan dukungan modal harus dipermudah agar  para pelaku usaha ultra mikro ni tidak  mencari pemodalan dari lembaga lain, yang tentunya dengan tingkat bunga yang lebih  tinggi.

Eko Patrio merasa sangat prihatin dengan menjamurnya pinjaman online( Pinjol). Masih banyak masyarakat yang suka jalan pintas untuk mendapatkan dana baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk modal usaha dengan melakukan pinjaman online ini.

"Saya berharap masyarakat Jakarta khususnya untuk tidak melakukan pinjaman online (Pinjol). Sangat memberatkan dan sudah banyak yang menjadi korbannya. Lebih baik melakukan pendanaan melalui bank-bank pemerintah atau pegadaian lebih rendah bunganya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement