Rabu 09 Jun 2021 10:56 WIB

Lonjakan Covid-19 Bangkalan Didominasi Klaster Keluarga

Bupati Bangkalan menyebut klaster keluarga terjadi sejak warga mudik lebaran

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) memberi keterangan kepada wartawan didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron (kanan) usai menggelar Rakor penanganan COVID-19 di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021).
Foto: ANTARA/Ikvina
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) memberi keterangan kepada wartawan didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron (kanan) usai menggelar Rakor penanganan COVID-19 di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, lonjakan kasus Covid-19 di daerah yang dipimpinnya dipicu penularan pada klaster keluarga, setelah mereka melakukan mudik lebaran. Mulai 10 April hingga 7 Juni 2021 kasus Covid-19 di bangkalan, tepatnya di 4 kecamatan melonjak drastis. Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan mencatat, kenaikan kasus konfirmasi positif dari 12 kasus menjadi total 322 kasus. 

“Pasien Covid-19 tertinggi ada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Kecamatan Kota,” kata Abdul Latif melalui siaran tertulisnya, Rabu (9/6).

Abdul Latif menambahkan, dari 150 tempat tidur di RSUD Syarifa Ambami Ratoh Ebu, yang saat ini terpakai mencapai 93 pasien. Kemudian dari 74 tempat tidur di Balai Diklat terpakai 35  dan di Balai Latihan Kerja (BLK) dari 30 tempat tidur terpakai 17 pasien OTG.

“Untuk penyekatan masih diberlakukan di wilayah Arosbaya, di penyeberangan Kamal dan akses masuk Suramadu sisi Madura,” ujarnya.

Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito menyatakan, pihaknya terus memonitor perkembangan Covid-19 di seluruh Indonesia, termasuk Jatim. Dia menginstruksikan, 3T ( testing, tracing, dan treatment) untuk terus ditingkatkan. Menurutnya, yang tak kalah pentingnya adalah mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan.

"Prokes memakai masker ini kuncinya, selalu menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan ini wajib diterapkan," kata dia.

Ganip juga meminta pihak rumah sakit untuk memastikan ketersediaan tempat tidur, tempat isolasi mandiri, zonasi protokol kesehatan dan kemampuan sumber daya manusia. Ganip turut memberikan arahan terkait penguatan fungsi posko di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk dapat menjadi kontrol kasus harian Covid-19.

“Terus menerus lakukan pemantauan dan monitoring melalui posko yang ada di seluruh PPKM Mikro untuk dapat mengetahui kasus harian Covid-19, sehingga menjadi dasar kita dalam mengambil keputusan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement