Rabu 09 Jun 2021 06:47 WIB

Gandeng Kokas, Kadin Gelar Vaksinasi Bagi Asosiasi Bisnis

Target peserta yakni Asosiasi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Vaksin Covid 19 (ilustrasi).
Foto: Flickr
Vaksin Covid 19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kota Kasablanka (Kokas) dalam pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan asosiasi bisnis di Indonesia. Hal ini dilakukan demi mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok, sebagai upaya penanggulangan Covid-19.

“Tujuan program ini membantu pemerintah dalam mempercepat capaian minimal jumlah populasi yang tervaksinasi," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, melalui siaran pers, Selasa (8/6).

Baca Juga

Melalui vaksinasi bagi asosiasi bisnis anggota Kadin, ujar dia, diharapkan dapat memberikan rasa aman dalam menunjang aktivitas sehari-hari sehingga pada akhirnya setiap elemen di asosiasi dapat beraktivitas normal.

Dia menyebutkan, target peserta yakni Asosiasi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin. Terutama diprioritaskan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di asosiasi, lalu pengurus, serta anggota asosiasi. 

Rata-rata peserta mencapai 100 orang per asosiasi. "Sehingga jumlah sasaran vaksinasi sekitar 15 ribu orang,” ujar Rosan.

Ia menjelaskan, karena ditujukan bagi asosiasi, maka syarat kepesertaan vaksinasi harus merupakan pengurus dan anggota asosiasi serta UMKM sebagai garda depan para pelaku usaha. “Yang mau ikut harus mendaftar di asosiasi. Asosiasi yang menentukan siapa saja yang dapat disertakan dalam program ini,” tuturnya.

Rosan pun menerangkan, program vaksin bagi asosiasi ini berbeda dengan program vaksin gotong royong. Vaksin bagi asosiasi merupakan bagian dari program pemerintah, sementara vaksin gotong royong sasarannya badan usaha swasta yang berminat melakukan vaksinasi mandiri untuk karyawannya atau dengan keluarga karyawannya. 

Vaksin yang digunakan dalam program vaksin gotong royong pun berbeda dan dipastikan di luar dari vaksin gratis yang digunakan pemerintah. Pelaksanaan vaksinasi bagi Asosiasi dimulai dari 7 sampai 12 Juni 2021 di area The Kasablanka, Lantai 3 Kota Kasablanka, dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. 

Kadin menargetkan vaksinasi mencapai 2.000 orang per harinya. Selain diikuti oleh peserta dari pengurus dan anggota Asosiasi serta UMKM, vaksinasi di Kokas juga paralel diikuti oleh lansia yang sudah terdata sebelumnya di pemerintah.

Direktur Kota Kasablanka Lusiana menyatakan, apresiasinya terhadap program vaksinasi bagi asosiasi dan menyatakan kesiapannya membuka pintu menjadi sentra vaksinasi. “Kami melihat antusiasme masyarakat begitu tinggi untuk vaksinasi. Kami turut senang dapat berperan aktif dan memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi bersama dengan Kadin,” ujarnya.

Lusiana menyebutkan, hingga Mei 2021, Kota Kasablanka telah tiga kali menjadi sentra vaksinasi bagi lebih dari 12.500 peserta yang terdiri dari lansia, UMKM dan pelayan publik. Hal ini akan terus dilakukan agar distribusi vaksin dapat sampai ke masyarakat secara merata.

Dia menerangkan, sebelum melakukan vaksinasi, peserta tentu harus memenuhi sejumlah syarat terlebih dahulu seperti kondisi dalam keadaan sehat dan sedang tidak dalam pengobatan apapun. Peserta juga diharuskan melakukan pemeriksaan medis singkat melalui wawancara dengan petugas kesehatan dan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik meliputi tensi, nadi, suhu.

Bagi peserta yang telah divaksin akan diminta menunggu diruang observasi selama 15 sampai 30 menit pascapenyuntikan guna melihat efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Jika terdapat peserta yang mengalami efek samping, maka petugas dan panitia akan segera membawa peserta tersebut menuju ICU ke Rumah Sakit yang telah ditunjuk menggunakan ambulans yang bersiaga di area Kota Kasablanka.

Selama proses vaksinasi, peserta juga terus dihimbau tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebelum memasuki ruang vaksin, peserta perlu melakukan cek suhu serta menggunakan hand sanitizer.

Selain penggunaan masker medis, peserta juga diharuskan membawa peralatan tulisnya sendiri guna meminimalisir kontak fisik. Selain itu, seluruh petugas dan panita yang sedang berjaga juga dipastikan dalam keadaan fit dan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan menggunakan masker. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement