Rabu 09 Jun 2021 04:37 WIB

1.000 Seniman Kanada Serukan Sanksi Militer pada Israel

Publik Kanada muak dengan dominasi narasi Zionis.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
1.000 Seniman Kanada Serukan Sanksi Militer pada Israel. Seorang pengunjuk rasa Palestina menggunakan ketapel untuk melempar batu selama bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukiman Israel di desa Beta dekat Kota Nablus, Tepi Barat, 28 Mei 2021.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
1.000 Seniman Kanada Serukan Sanksi Militer pada Israel. Seorang pengunjuk rasa Palestina menggunakan ketapel untuk melempar batu selama bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukiman Israel di desa Beta dekat Kota Nablus, Tepi Barat, 28 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Lebih dari seribu seniman dan pekerja budaya Kanada menandatangani pernyataan yang menyerukan pemerintah Kanada untuk menjatuhkan sanksi militer dan ekonomi terhadap Israel. Mereka juga menuntut pemerintah mengakhiri keterlibatannya dalam penindasan rakyat Palestina.

Para seniman mendeklarasikan dukungan untuk gerakan Boikot Divestasi dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina. Kelompok seniman juga meminta organisasi dan lembaga seni Kanada mengakhiri segala bentuk kolaborasi dengan kegiatan seni dan budaya yang didanai atau disponsori Israel. Gerakan BDS sebagai cara damai untuk menekan Israel agar mematuhi hukum internasional.

Baca Juga

"Tidak ada pertukaran ide secara bebas ketika penjajah menggunakan budaya dan seni sebagai propaganda untuk menutupi pendudukan militer, penjajahan, dan apartheid di Palestina," ujar salah satu peserta Rehab Nazzal, dikutip dari Middle East Eye, Selasa (8/6).

Nazzal mengatakan dokumen deklarasi seniman mulai beredar pada 21 Mei dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis. Dia belum mengamati tingkat dukungan untuk perjuangan Palestina selama aktivitas sebelumnya di Kanada dan belum pernah melihat dukungan seperti itu sebelumnya.

"Tanda tangan datang dari seluruh negeri, kurator, seniman media dan visual, pembuat film, pekerja di organisasi seni dan pusat yang dikelola seniman, seniman independen, musisi, peneliti dan cendekiawan seni, dan pekerja budaya lainnya, semuanya telah menandatangani [dengan] dukungan mereka," kata Nazzal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement