Selasa 08 Jun 2021 18:51 WIB

PLN Jamin Pasokan Listrik Bagi Industri Smelter di Sulawesi

PLN berkewajiban memenuhi kebutuhan listrik semua pelanggan, termasuk smelter.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Smelter (Ilustrasi). PLN berkomitmen melistriki smelter di Sulawesi Tenggara.
Smelter (Ilustrasi). PLN berkomitmen melistriki smelter di Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) memastikan bakal memenuhi seluruh kebutuhan listrik bagi industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Sulawesi. Komitmen PLN tersebut kembali disampaikan dalam acara 'Customer Smelter dan Stakeholder Gathering' di Kendari, Sulawesi Tenggara pada Selasa (8/6).

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Endang Abbas, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda, para pelaku industri smelter di Sulawesi dan Pemerintah Daerah setempat lainnya.

Baca Juga

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menyatakan, industri smelter merupakan hilirisasi nikel yang membutuhkan energi listrik yang besar dan PLN siap memenuhinya.

Hingga saat ini, terdapat 61 potensi pelanggan proyek fasilitas smelter di Sulawesi. Kebutuhan listriknya mencapai 7.184 megavolt ampere (MVA).

"PLN sebagai perusahaan yang diberikan amanah di bidang kelistrikan di Indonesia, memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan, termasuk pelanggan industri smelter," kata Bob.

Bob berharap, PLN dapat melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability) dan berkualitas (quality) dengan harga yang kompetitif (price) bagi perusahaan smelter. Selain juga memberikan produk dan layanan inovatif seperti solusi total listrik dan Renewable Energy Certificate (REC).

"Kerja sama antara PLN dan industri smelter diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong roda perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi," ungkap Bob.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement