Selasa 08 Jun 2021 15:53 WIB

39 Santri Ponpes di Solo Terinfeksi Covid Usai Libur Lebaran

Satgas lakukan tracing lanjutan dari klaster ponpes di Laweyan Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Covid-19. Sebanyak 39 santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Sebanyak 39 santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 39 santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Penyebaran virus diperkirakan terjadi setelah para santri kembali dari kampung halaman mereka usai libur Lebaran.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, menyatakan telah mendapatkan laporan kasus di ponpes tersebut. Dari total 65 orang yang ambil sampel swab PCR, hasilnya 39 dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga

"Sudah masuk notifikasi dua hari yang lalu. Kemarin sudah dibawa ke Asrama Haji Donohudan semua untuk isolasi mandiri terpusat," jelas Ahyani kepada wartawan, Selasa (8/6).

Ahyani memperkirakan, penyebaran Covid-19 di ponpes tersebut lantaran ada yang membawa virus setelah pulang dari mudik Lebaran. Kemudian, menulari teman-temannya di pondok pesantren.

"Tracing (penelusuran) lanjutan pasti kami lakukan, untuk mengetahui ekornya masih bertambah lagi atau tidak," imbuh Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.

Menurut Ahyani, isolasi mandiri dipusatkan ke Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali supaya rantai penyebaran lebih cepat putus. Sebab, jika isolasi mandiri tetap dilakukan di ponpes, maka dikhawatirkan dapat menularkan kepada santri lainnya.

Isolasi terpusat juga diberlakukan bagi OTG lainnya, terutama jika terjadi klaster. Sehingga kasus Covid-19 di wilayah klaster tersebut segera selesai.

"Prinsipnya, biasanya anak-anak itu mungkin tahan, dari sisi imunnya tinggi. Tapi mereka kan carrier, ini harus dijaga jangan menulari yang lain," ucapnya.

Di sisi lain, Ahyani menyoroti standar operasional prosedur (SOP) pengelola dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Menurutnya, ketika ada yang baru pulang dari mudik, maka perlu diwajibkan tes swab, kemudian dikarantina selama sepekan. Terutama, jika daerah mudik merupakan wilayah zona merah.

"Tidak hanya cek suhu, setelah mudik diswab dulu, atau dikarantina dulu sepekan, jangan langsung berkumpul. Masing-masing harus punya SOP seperti itu," tandasnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Senin (7/6) secara kumulatif mencapai 11.363 dengan kasus aktif sebanyak 355 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 271 orang isolasi mandiri/terpusat dan 84 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 10.449 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 559 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement