Selasa 08 Jun 2021 11:20 WIB

Korut Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Palestina

Korea Utara menyebut Israel sengaja membunuh anak-anak dan rakyat Palestina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Elba Damhuri
Simbol Bendera Korut
Foto: mega-flags.com
Simbol Bendera Korut

IHRAM.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) tiba-tiba bicara soal serangan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza (Gaza Strips). Serangan rudal Israel yang katanya ditujukan kepada pejuang-pejuang Hamas namun menewaskan ratusan warga sipil, ada ibu hamil dan anak-anak.

Korea Utara pun menuduh Israel melakukan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan menargetkan anak-anak selama "Operation Guardian of the Walls" pada bulan lalu. 

Kementerian Luar Negeri di Pyongyang menegaskan Tel Aviv telah melakukan aksi terorisme.

"Israel memiliki semangat misantropis yang ekstrem dan ambisi untuk ekspansi teritorial dan terlibat dalam terorisme yang disponsori negara dan tindakan melenyapkan negara lain," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

 

Menurut pernyataan tersebut, bukan hal berlebihan jika menyatakan seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak. 

Korea Utara mengatakan tindakan yang dituduhkan Israel adalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang menantang masa depan umat manusia.

"Menabur benih kebencian dengan menekan upacara doa damai [orang Palestina],” ujar Pyongyang merujuk pada aksi polisi memasuki Masjid al-Aqsa untuk memadamkan kerusuhan, dikutip dari Jerusalem Post.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun dinilai berusaha menyembunyikan kejahatan dengan membunuh bahkan terhadap anak-anak. Padahal, mereka mengklaim sebagai satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah.

Korea Utara memiliki sejarah panjang menyatakan tindakan anti-Israel, termasuk mengirim pilot untuk membantu Mesir dalam Perang Yom Kippur dan memasok senjata ke musuh-musuh Israel, seperti Iran dan Suriah. 

Pyongyang telah membantu Suriah mengembangkan senjata nuklir, yang dihancurkan Israel pada 2007.

sumber : Jerusalem Post/Republika.co.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement