Senin 07 Jun 2021 20:23 WIB

Indramayu Telusuri Sumber Pencemar di Kawasan Pantai

Dinas Lingkungan Hidup berupaya membersihkan polutan yang mengotori kawasan pantai.

Gumpalan diduga crude oil (minyak mentah) ditemukan tercecer di Pantai Tambak, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Senin (7/6). Selain di situ, temuan serupa juga ditemukan di obyek wisata Pantai Karangsong dan Pantai Lamarantarung.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Gumpalan diduga crude oil (minyak mentah) ditemukan tercecer di Pantai Tambak, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Senin (7/6). Selain di situ, temuan serupa juga ditemukan di obyek wisata Pantai Karangsong dan Pantai Lamarantarung.

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayudi Provinsi Jawa Barat menelusuri sumber gumpalan-gumpalan berwarna hitam yang diduga minyak mentahyang mencemari beberapa kawasan pantainya.

Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Lutfi Alharomain mengatakan bahwa sampel polutan sudah diambil dari PantaiKarangsong, Lamarantarung, dan Balonganuntuk diperiksa di laboratorium.

Ia mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan untuk mengetahuiapakah gumpalan-gumpalan hitam yang mencemari pantai itu merupakan minyak mentah yang tercecer. Dinas Lingkungan Hidup, menurut dia, selanjutnya akan mencari tahu sumber gumpalan-gumpalan hitam yang mencemari kawasan pantai tersebut.

Selain itu, Lutfi mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup berupaya membersihkan polutan yang mengotori kawasan pantai. "Kami akan bekerja sama dengan Pertamina, kepolisian, dan yang lainnya untuk membersihkan ceceran minyak," katanya.

Dia mengatakan bahwa kejadian pencemaran ceceranminyak di pantai beberapa kali terjadi pada tahun 2020 dan 2021. "Kejadian ceceran yang diduga minyak mentah sudah terjadi berulang, baik di tahun 2020 lalu maupun tahun ini," katanya.

Menurut dia, tahun lalu Pertamina Balongandan Pertamina EP menyatakan bahwa ceceran minyak bukan berasal dari kegiatan mereka setelah melakukan pemeriksaan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement