Senin 07 Jun 2021 19:11 WIB

Mendikbud: Sekolah dengan Akses Internet di Papua Rendah

Rata-rata proporsi sekolah yang memiliki akses internet di Papua yakni 29 persen.

Rep: Mimi Kartika / Red: Gita Amanda
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan akses internet di Papua masih sangat rendah.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan akses internet di Papua masih sangat rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan akses internet di Papua masih sangat rendah. Rata-rata proporsi sekolah yang memiliki akses internet di Papua masih rendah yakni 29 persen dan 37 persen untuk Papua Barat.

"Akses internet masih sangat rendah di Provinsi Papua dan Papua Barat," ujar Nadiem dalam rapat kerja bersama Pansus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus (RUU Otsus) Papua DPR RI, Senin (7/6).

Nadiem mengatakan, ketimpangan jumlah sekolah yang memiliki akses internet sangat jelas terjadi di daerah pedalaman, pegunungan, dan pulau-pulau. Sekolah yang mempunyai akses internet di Kota Jayapura mencapai 99 persen, berbanding terbalik dengan Kabupaten Nduga dan Daiyai yang hanya enam persen dan delapan persen.

Begitu juga ketimpangan yang terjadi di Papua Barat meskipun lebih baik dibandingkan Papua. Sekolah yang memiliki akses internet di Kota Sorong sebesar 90 persen, tetapi di Kabupaten Pegunungan Arfak hanya 18 persen.

Menurut Nadiem, dampak akses internet ini sangat dirasakan dalam masa pandemi Covid-19 ketika diterapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, akses internet bukan hanya untuk kebutuhan PJJ melainkan juga kepentingan guru dalam mengakses materi pembelajaran terbaik dan koordinasi yang lebih efektif dengan pemerintah daerah maupun pusat.

"Jadi ini merupakan PR berat pemerintah daerah maupun pusat. Kami berkoordinasi dengan Menkominfo untuk memastikan koneksi internet sekolah itu menjadi prioritas," kata Nadiem.

Dia menambahkan, salah satu fokus utama program Kemendikbudristek adalah digitalisasi sekolah seperti yang diperintahkan Presiden Joko Widodo. Pemberian laptop dan WiFi harus menjadi fokus utama sebagai persiapan penggunaan teknologi informasi komputer paralel dengan perbaikan akses internet di seluruh wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement