Senin 07 Jun 2021 18:12 WIB

Kerja Sama dengan China Bakal Dongkrak Kinerja Waskita Karya

Waskita membukukan pendapatan sebesar Rp 16,19 triliun sepanjang 2020.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.
PT Waskita Karya, salah satu BUMN di bidang jasa konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) bekerja sama dengan pengembang besar asal China, China Communications Construction Company Co. Ltd (International) atau CCCC, untuk mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur di dalam negeri. 

Kerja sama ini disebut berpotensi mendongkrak kinerja keuangan WSKT. "Secara umum proyek-proyek tersebut punya potensi untuk membawa keuntungan bagi WSKT yang cukup baik," kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, Senin (7/6)

Faisal melihat kerja sama dengan BUMN China ini berkaitan dengan kebutuhan finansial untuk pembiayaan proyek pembangunan tersebut. Menurutnya, tanpa adanya kerja sama itu akan sulit bagi WSKT untuk mengerjakan proyek sendiri mengingat kinerja keuangan yang tertekan beberapa tahun terakhir.

Waskita membukukan pendapatan sebesar Rp 16,19 triliun sepanjang 2020. Perolehan tersebut turun 48,42 persen dari realisasi di 2019 yang mencapai Rp 31,39 triliun.

Penurunan pendapatan ini berdampak terhadap peroleham laba perseroan. Kondisi ini diperburuk dengan jumlah beban pokok lebih besar dari pendapatan yaitu mencapai Rp 18,17 triliun. Sehingga sepanjang 2020 WSKT mengalami rugi bersih sebesar Rp 7,38 triliun.

Meski proyek ini diperkirakan akan membawa keuntungan bagi perusahaan, Faisal tidak dapat memastikan seberapa besar dampaknya bagi kinerja keuangan WSKT ke depan. "Seberapa besar NPV dan IRR dari proyek-proyek tersebut sangat penting untuk melihat dampaknya bagi kinerja keuangan WSKT ke depan," tutur Faisal.

Adapun kerja sama antara WSKT dan CCCC mencakup pengembangan infrastruktur transportasi dan industri lainnya seperti proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung, tol Ciawi-Sukabumi, Pipa Distribusi BBM Cikampek-Plumpang, Revetment Pelabuhan Benoa Bali, serta beberapa proyek infrastruktur lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement