Senin 07 Jun 2021 14:00 WIB

Integrasi Ultra Mikro Dinilai Percepat Pertumbuhan UMKM

Persoalan akses modal masih dirasa rumit sehingga banyak pelaku usaha yang sulit maju

Sosialisasi Integrasi Ekosistem Ultra Mikro di Hotel kawasan Seturan, Sleman, Ahad (6/6).
Foto: dokpri
Sosialisasi Integrasi Ekosistem Ultra Mikro di Hotel kawasan Seturan, Sleman, Ahad (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Anggota DPR RI Subardi menilai pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat berjalan lancar jika akses pendanaannya lebih mudah. Persoalan akses modal masih dirasa rumit sehingga banyak pelaku usaha yang sulit maju. 

Legislator dari Fraksi Nasdem itu mendukung langkah Kementerian BUMN yang mengintegrasikan tiga entitasnya di bidang pendanaan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. 

"Saya mendukung pembentukan integrasi ultra mikro agar pelaku usaha dapat meningkatkan modal usahanya,” kata Subardi saat sosialisasi Integrasi Ekosistem Ultra Mikro di Hotel kawasan Seturan, Sleman, Ahad (6/6).

Sosialisasi ini dihadiri sekitar 200 pelaku usaha di Yogyakarta, Kepala Pegadaian Yogyakarta, Pimpinan PMN, dan Pimpinan BRI Wilayah DIY serta jajaran Kepala Dinas UMKM. Di hadapan peserta, Subardi menekankan pentingnya aspek kemudahan dalam hal pinjaman. 

"Misalnya soal pinjaman, pelaku usaha yang sebelumnya hanya bisa meminjam kisaran 1-2 juta, saya harap angkanya naik sampai 10-20 juta. Memang perlu keberpihakan agar pelaku usaha, terutama di Jogja lebih produktif," katanya.

Integrasi ekosistem ultra mikro dari tiga BUMN saat ini sedang disiapkan payung hukumnya melalui Peraturan Pemerintah (PP). Ke depan, program ini menargetkan ekspansi pelaku ultra mikro. Jika sebelumnya ada persoalan dana karena profil risiko dipersepsikan tinggi, kini anggapan tersebut sudah tidak relevan lagi. 

"Ini pemberdayaan yang nyata. Jangan lagi pelaku usaha mikro itu dipersulit aksesnya karena profil risikonya dinilai tinggi. Memang skema inilah yang diperlukan dan hanya bisa dilakukan oleh Negara, bukan lembaga swasta," jelas Subardi. 

Selaras dengan Subardi, Pimpinan BRI Wilayah DIY, Erizal mengungkapkan, program integrasi ultra mikro sepenuhnya berpihak pada masyarakat yang terpuruk karena pandemi. Pihaknya menganjurkan para nasabah agar memanfaatkan program tersebut. "Kami akan mempermudah layanan untuk masyarakat yang usahanya terkendala kondisi keuangan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement