Senin 07 Jun 2021 13:46 WIB

Forum Orang Tua Murid Jakarta Keluhkan Server PPDB Lambat

Hal ini dikarenakan waktu pendaftaran yang serentak antara SMP, SMA, dan SMK.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
PPDB Online 2021 untuk pelajar SMA/SMK
Foto: Republika
PPDB Online 2021 untuk pelajar SMA/SMK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta 2021 dimulai hari ini, Senin (7/6). Pendaftaran dilakukan serentak secara online untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK. Karena pembukaan waktu yang bersamaan, para orang tua mengeluhkan lambannya server melayani banyaknya pendaftar yang akan masuk/login.

Hal itu disampaikan perwakilan dari Forum Orang Tua Murid DKI Jakarta, Dewi Julia. Menurutnya, persoalan server yang lamban masih menjadi persoalan di PPDB DKI Jakarta 2021 ini. Hal ini dikarenakan waktu pendaftaran yang serentak antara SMP, SMA, dan SMK.

Baca Juga

"Terakhir saya cek di grup (Forum Orang Tua) masih banyak teman-teman orang tua murid yang mengeluhkan masalah server yang lamban. Sampe jam 11 siang tadi masih lola (loading lama)," kata Dewi kepada wartawan, Senin (7/6).

Forum Orang Tua adalah komunitas diskusi rutin dan aktif dari perwakilan orang tua yang mendaftarkan anaknya di PPDB yang digelar setiap tahun. Forum ini berbentuk grup WA yang setiap tahun berganti orang tua dan aktif memberi masukan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Dewi menilai karena waktu yang berbarengan itulah membuat banyak orang tua murid melakukan pendaftaran sejak awal di pagi hari. Dengan demikian, jaringan jadi sangat lamban dan server mungkin terganggu. "Saya pikir karena berbarengan saja pada mau input, padahal waktunya masih panjang kok," ujarnya.

Dewi juga mengakui, dari tahun lalu, pada tahun ini khusus untuk DKI Jakarta memang ada perbaikan yang signifikan, khususnya soal kuota zonasi wilayah. "Tahun ini kuota untuk luar kota dihilangkan, dan juga tahun ini dari awal sudah kelihatan zona wilayahnya," ungkap dia.

Dengan perubahan itu, Dewi menilai tahun ini orang tua yang mau mendaftarkan anaknya sudah tahu lebih awal aturan-aturan yang ada. Dengan begitu, mereka lebih waspada dengan kekurangan kuota. "Tidak seperti tahun sebelumnya yamg semua serba mendadak," kata Dewi.

Selanjutnya, untuk koreksi PPDB ke depan Dewi berharap sosialisasi ke sekolah jauh jauh hari sudah dilakukan. Supaya orang tua tidak berbarengan daftar pagi dan sekolah bisa mengimbau orang tua untuk tenang. Karena mau daftar pagi atau siang sama saja. "Orang tua tidak lagi berpikir daftar pagi kemungkinan masuk lebih besar," terangnya.

Kemudian, ia menyarankan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa dipisah waktunya untuk pendaftaran SMP, SMA, dan SMK agar tidak berbarengan. Semisal diberi jarak 1-2 hari sudah lumayan membantu. Dan, ia juga menyarankan diperbanyak pos-pos pelayanan PPDB dan disosialisasikan lokasinya kepada orang tua.

Kemudian, yang tidak kalah penting, Dewi berharap sistem pendaftarannya dipermudah. "Saya lihat syarat-syaratnya masih terlalu banyak. Kalau saja siswa bisa hanya memasukkan NISN saja lebih baik. Karena, harusnya data siswa sudah otomatis ada di server," kata Dewi menjelaskan.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement