Senin 07 Jun 2021 07:24 WIB

Pembangunan Universitas China di Hungaria Menuai Protes

Universitas Fudan China akan dibangun di ibu kota Hungaria, Budapest.

Rep: Rizky Jaramaya, Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Pemandangan Kota Budapest dari Citadella, puncak tertinggi di Budapest. Rencana pembangunan Universitas Fudan China di Budapest mendapat protes.
Foto: Dvi Shifa/dok pribadi
Pemandangan Kota Budapest dari Citadella, puncak tertinggi di Budapest. Rencana pembangunan Universitas Fudan China di Budapest mendapat protes.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Ribuan orang menggelar aksi long march dalam rangka memprotes rencana untuk membuka kampus universitas China di ibukota Hungaria. Para pengunjuk rasa mengatakan, pembangunan universitas China akan melemahkan pendidikan tinggi Hungaria, dan meningkatkan pengaruh otoritas Komunis China.

Pada Sabtu (5/6), para demonstran yang menentang rencana untuk membangun kampus Universitas Fudan China di Budapest melakukan long march melalui jalan-jalan kota menuju gedung parlemen. Perdana Menteri Viktor Orban diketahui memiliki hubungan dekat dengan Beijing.

"Orban dan (partai sayap kanannya) Fidesz menggambarkan diri mereka sebagai anti-komunis, tetapi kenyataannya komunis adalah teman mereka," ujar seorang mahasiswa yang iktu dalam aksi protes, Szonja Radics, dilansir BBC News, Senin (7/6).

Mahasiswa lainnya yang mengikuti aksi protes, Patrik, mengatakan bahwa setiap dana pemerintah yang direncanakan untuk proyek Universitas Fudan seharusnya digunakan untuk meningkatkan universitas di dalam negeri.

Pembangunan Universitas Fudan di Budapest diperkirakan menelan biaya sekitar 1,8 miliar dolar AS. Biaya tersebut lebih tinggi daripada dana yang dihabiskan pemerintah Orban untuk sistem pendidikan tinggi Hungaria pada  2019. Berdasarkan okumen yang diperoleh Direkt36, outlet jurnalisme investigasi Hungaria, menunjukkan, sekitar 1,5 miliar dolar AS dari biaya pembangunan Universitas Fudan akan disediakan oleh pinjaman dari bank China.

Menurut lembaga think tank liberal Republikon Institute, sekitar dua pertiga orang Hongaria tidak mendukung pembangunan Universitas Fudan. Pembangunan kampus tersebut juga ditentang oleh Walikota Budapest Gergely Karacsony. 

Awal pekan ini, Karacsony mengumumkan bahwa ia memberikan nama jalan di daerah Budapest dengan nama korban pelanggaran hak asasi manusia China. Di antara empat rambu jalan baru termasuk Jalan Bebas Hong Kong, Jalan Dalai Lama dan Jalan Martir Uyghur. 

Universitas Fudan adalah salah satu institusi pendidikan paling bergengsi di China. Pembangunan Universitas Fudan di Budapest diharapkan selesai pada 2024, dan menjadi situs pertamanya di Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement