Senin 07 Jun 2021 05:35 WIB

Menteri Saudi: Vaksin tak Wajib, Hanya untuk Eksistensi

Menurutnya, vaksin hanya sebagai eksistensi dalam hidup berdampingan dengan Covid.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Saudi: Vaksin tak Wajib, Hanya untuk Eksistensi. Vaksinator bersiap menyuntikkan vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.
Foto: AP
Menteri Saudi: Vaksin tak Wajib, Hanya untuk Eksistensi. Vaksinator bersiap menyuntikkan vaksinasi Covid-19 Pfizer di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Perdagangan yang juga bertindak sebagai Menteri Media dan Informasi Arab Saudi Majid al Qasabi mengatakan, vaksin Covid-19 tidak wajib di Arab Saudi. Menurutnya, vaksin ini hanya sebagai eksistensi dalam hidup berdampingan dengan virus tersebut.

Dilansir di Saudi Gazette, Senin (7/6), al Qasabi mengumumkan dalam konferensi pers pada akhir pekan lalu bahwa 40 persen dari populasi Kerajaan telah divaksinasi sejauh ini. “Jika kita ingin hidup berdampingan, pergi ke pasar dan kembali ke sekolah dan bekerja, kita harus mengambil vaksinnya,” kata dia.

Baca Juga

Dia mengumumkan mutasi virus yang terus-menerus dan keterlambatan pasokan vaksin di banyak negara menjadi faktor yang menyebabkan penundaan pengumuman musim haji. Al Qasabi mengungkapkan, Menteri Kesehatan dan Haji akan segera mengumumkan perrincian tentang musim haji tahun ini.

Dia juga menunjukkan 97 persen dari tim operasi pembangkit listrik tenaga surya Sakaka adalah orang Saudi. Al Qasabi menggambarkan adopsi PBB atas inisiatif Riyadh untuk memerangi korupsi global sebagai langkah positif yang penting.

“Arab Saudi adalah yang pertama di kawasan MENA dan telah maju dalam peringkat global di antara 167 negara dalam pengukuran kepedulian lingkungan,” ujar dia.

Dia juga menekankan pada posisi tegas Arab Saudi mengenai perjuangan Palestina dan hak-hak rakyat Palestina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement