Ahad 06 Jun 2021 21:56 WIB

Daerah Lain Mesti Ambil Pelajaran dari Amukan Covid di Kudus

Ziarah serta tradisi kupatan diduga jadi penyebab cepatnya penularan Covid di Kudus.

Sejumlah tenaga kesehatan memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah rekannya Wulan Ningrum yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Dari data RSUD Dr. Loekmono Hadi pada 2/6/202, sebanyak 189 tenaga kesehatan terpapar COVID-19 dan satu diantaranya meninggal dunia akibat menangani lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah tenaga kesehatan memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah rekannya Wulan Ningrum yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Dari data RSUD Dr. Loekmono Hadi pada 2/6/202, sebanyak 189 tenaga kesehatan terpapar COVID-19 dan satu diantaranya meninggal dunia akibat menangani lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Dessy Suciati Saputri, Sapto Andika Candra

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) masih dalam keadaan darurat penularan Covid-19. Sebanyak 60 desa dari 132 desa/kelurahan di Kudus masuk kategori zona merah menyusul ditemukannya banyak kasus penyebaran Covid-19 di puluhan desa tersebut.

Baca Juga

"Sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diberikan penekanan agar penanganan Covid-19 di Kudus bisa lebih efektif," kata Bupati Kudus Hartopo, Ahad (6/6).

Evaluasi penanganan Covid-19, kata dia, harus selalu diperbarui setiap harinya, terutama untuk 60 desa yang masuk kategori zona merah. Selain itu, harus tersedia Posko Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di setiap desa zona merah dan penanganannya juga harus lebih efektif.

"Petugas juga harus rutin melaporkan perkembangan data kasus terbaru sehingga bisa segera diketahui dan diambil langkah-langkah agar bisa turun kasusnya," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dari 60 desa yang masuk kategori zona merah tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah masing-masing kecamatan bervariasi. Sedangkan tanggal 23 Juni 2021 jumlah desa zona merah hanya 42 desa.

Dari 60 desa zona merah, kata Hartopo, terbanyak tersebar di Kecamatan Jekulo ada 11 desa, kemudian disusul Kecamatan Kota dan Jati, masing-masing ada sembilan desa zona merah, sedangkan kecamatan lainnya bervariasi antara satu hingga delapan desa. Perangkat desa setempat juga berinsiatif melakukan lockdown desa dan disarankan dilakukan di tingkat RT terlebih dahulu.

Pada Sabtu (5/6), Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat penambahan 183 kasus baru Covid-19. Sehingga, sampai kemarin, totalnya mencapai 1.413 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nasiban menambahkan, dari jumlah 1.413 kasus, pasien yang dirawat sebanyak 396 orang dan menjalani isolasi mandiri 1.230 orang.

Satgas setempat juga mencatat total kasus Covid-19 di daerah itu sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini mencapai 8.393 kasus, baik aktif maupun sudah sembuh. Untuk kasus meninggal masih berfluktuasi karena awal Juni 2021 hanya enam kasus, sedangkan 2 Juni 2021 hanya lima kasus, kemudian 4 Juni 2021 naik menjadi 22 kasus, dan hari ini (5/6) turun menjadi 17 kasus.

In Picture: Ledakan Covid-19 di Kudus, Warga Antre di Rumah Sakit

photo
Seorang pasien berbaring di kursi menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga. - (Antara/Yusuf Nugroho)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement