Ahad 06 Jun 2021 12:09 WIB

Prabowo: Patung Bung Karno Bukan Kultus Individu

Prabowo mengingatkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri berdiri di depan patung Bung Karno.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri berdiri di depan patung Bung Karno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan peresmian patung Presiden Soekarno sebagai bagian penghormatan dan mengenang jasa-jasa presiden pertama Indonesia. Prabowo mengingatkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawan.

Sedangkan Bung Karno kata Prabowo, tidak hanya presiden pertama RI tetapi juga proklamator kemerdekaan, sekaligus penggagas ideologi negara.

Baca Juga

"Karena itu sepantasnya bagi kita sebagai generasi penerus untuk selalu mengenang jasa-jasa beliau, ini bukan dari bagian kultus individu, ini bukan memuja muja masa lalu tapi ini pewarisan nilai-nilai kebangsaan," kata Prabowo dalam peresmian patung Bung Karno di Gedung Kemenhan RI, Jakarta, Ahad (6/6).

Prabowo berharap peresmian yang bersamaan hari kelahiran Bung Karno ini, membuat generasi muda saat ini mengerti dan sadar sejarah bangsa Indonesia berasal. Karena, kemerdekaan yang diraih saat ini bukan serta merta hadiah kemerdekaan.

"Kemederkaaan itu direbut dari darah keringat dan air mata," kata Prabowo.

Prabowo juga menceritakan sejarah di balik patung Bung Karno yang sedang menunggang kuda tersebut. Prabowo mengungkap, patung ini mengambil momentum Presiden Soekarno menjadi inspektur upacara peringatan angkatan perang RI pada 5 Oktober 1947 yang saat itu belum bernama TNI.

Menurutnya, saat itu merupakan momen pertama kali Presiden Soekarno sebagai panglima tertinggi menunjukkan angkatan perang RI sebagai bagian mempertahankan kemerdekaan.

"Untuk pertama kali RI menunjukan bahwa RI memiliki angkatan perang yang siap untuk mempertahankan kemerdekaan itu. Dan waktu itu sebagai inspektur upacara sebagaimana tradisi saat itu, para pimpinan tentara meminta kesediaan beliau untuk menjadi inspektur upacara di atas kuda," kata Prabowo.

Prabowo melanjutkan, yang menarik adalah, Bung Karno harus terlebih dahulu melakukan latihan menunggang kuda. Karena, Soekarno saat itu jarang sekali menunggang kuda.

"Tetapi karna beliau sadar peran beliau sadar senagai panglima tertinggi akhirnya beliau latihan hanya tiga hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda," kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Karena itu, Kemenhan merasa bangga membuat patung Bung Karno tersebut, dan bersamaan momentum kelahiran Sang Proklamator.

"Pada hari ini adalah tepat kelahiran sang proklamator, karena itu tepat kita memilih hari ini dan ibu Megawati sebagai presiden kelima sekaligus juga adalah putri beliau bersedia untuk hadir sendiri dan meresmikan patung ini," kata Prabowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement