Ahad 06 Jun 2021 06:59 WIB

BUMN Tingkatkan Kerja Sama untuk Kemandirian Rantai Pasok

Delegasi Indonesia bertemu dengan Pemerintah Cina bahas kerja sama ekonomi

Rep: M Nursyamsi/ Red: Elba Damhuri
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: Siaran Pers
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pemerintah Tiongkok, Sabtu (5/6). Luhut turut didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono.

Luhut menjelaskan pertemuan ini membahas sejumlah agenda kerja sama penting kedua negara, yang di antaranya terkait proyek kerja sama prioritas, perdagangan, ekonomi, dan investasi. Kerja sama ini terangkum dalam kerja sama High Level Dialogue on Cooperation Mechanism (HDCM).   

Luhut menjelaskan agenda pertemuan ini adalah bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama dalam meresponse tantangan global. Kedua negara sepakat dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan yang terkait dengan BUMN, keuangan, investasi, kesehatan, dan kemaritiman. 

Terkait pertemuan ini, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa di sektor BUMN, Indonesia dan Cina telah menjalin sejumlah kesepakatan penting. 

 

Ini terutama yang terkait proyek strategis yang kini sedang dikerjakan oleh BUMN, seperti kerja sama indonesia sebagai hubregional untuk produksi vaksin, pembangunan pabrik bahan baku obat yang selama ini 90 persen impor, dan riset pengembangan untuk obat herbal.

"Tentu ini merupakan hal yang positif. Komitmen kerja sama untuk kita mandiri di dunia kesehatan sebagai ketahanan nasional," ujar Erick, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/6). 

Selain itu, kerja sama pada sejumlah proyek infratruktur vital dan kemaritiman juga disepakati untuk ditingkatkan. Erick menegaskan bahwa kerja sama ini menempatkan narasi keberpihakan terhadap perekonomian rakyat. 

Kerja sama juga dengan memperhatikan kepentingan nasional yang strategis. Proyek akan melibatkan BUMN yang akan menjadi motor pembangunan di sejumlah wilayah di Nusantara. 

"Tak hanya di pulau Jawa, melainkan pula pembangunan strategis di wilayah Timur Indonesia. Sebagai misi untuk mempertegas kedaulatan maritim dan perikanan, Indonesia akan membangun pelabuhan perikanan di Ambon sebagai bagian untuk menyukseskan program lumbung ikan nasional," ujar Erick. 

Erick mengatakan, sesuai dengan yang disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, bahwa kerja sama ini dengan kesetaraan.

"Seperti disampaikan bapak Menko Kemaritiman dan Investasi bahwa kerja sama berlandaskan kesamaan dan kesetaraan kedua negara sebagai mitra yang memiliki semangat senasib dan sepenanggungan. Pada era pandemi yang mana seluruh negara terdampak, maka kerja sama menjadi jawaban untuk bisa bersama mengatasi krtisis. Apalagi kerja sama antara dua negara besar dunia, yakni Indonesia dan Cina. Ini menjadi komitmen dan usaha bersama untuk berkontribusi memberi perbaikan di segala sektor pasca-pandemi," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement