Ahad 06 Jun 2021 06:06 WIB

Reposisi Forum Zakat untuk Kepentingan Umat

Zakat dan filantropi Islam perkembangannya semakin bisa menguatkan Islam agama modern

Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Oleh : Nana Sudiana, Direktur IZI dan Mahasiswa Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam (MSKI) UIN Jakarta

Oposisi atau Reposisi

Di tengah masih menguatnya sekulerisasi agama, yang oleh Jose Casanova disebut sebuah keniscayaan atas tuntutan perubahan zaman, ternyata peningkatan zakat dan filantropi Islam di Indonesia terus tumbuh dengan baik. Ekspresi umat untuk menunjukan kepedulian dan rasa berbagi, bahkan menurut Badan Amal di Inggris, Charities Aid Foundation (CAF), pada 2018, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia.

Pasca-Munas ke-9, urgensi FOZ semakin penting bagi dunia zakat. FOZ harus terus melakukan reposisi atas peran dan fungsi-fungsi strategisnya bagi keseimbangan pengambilan kebijakan pengelolaan zakat di Indonesia. Berikut ini ada Tiga PR FOZ yang harus dimainkan dengan sungguh-sungguh.

PR pertama, soal regulasi dan tata kelola zakat. FOZ harus semakin menjadi suara utama yang memainkan kepentingan civil society dalam pengelolaan zakat. Urusan-urusan internal FOZ jangan sampai mengganggu peran dan posisi utama ini.

Kalau perlu, sejak awal FOZ harus melibatkan para ahli, akademisi, dan praktisi serta aktivis zakat. Tujuannya untuk mengkaji dan menemukan pola serta relasi terbaik antar aktor pengelola dan pengambilan kebijakan zakat secara harmoni dan berorientasi pada masa depan posisi zakat dan filantropi Islam.

PR kedua, FOZ harus memerankan posisi sebagai akselerator pada kemajuan gerakan zakat berbasis digital. Pengelolaan zakat secara tradisional secara perlahan digeser dan harus ditinggalkan. Termasuk dalam hal ini, FOZ harus mengadopsi kemajuan-kemajuan teknologi dan sistem terbaru di dunia sosial media dan bahkan kecerdasan buatan.

PR ketiga, FOZ harus terus membuktikan kolaborasinya, juga menyusun secara baik database dan portopolio gerakan zakat Indonesia dalam sebuah blue print gerakan zakat yang jelas dan rinci. Sinergi dan kolaborasi ini bukan hanya jadi jargon dan semangat saja, tetapi juga harus terus ditingkatkan. Termasuk membingkainya dalam kajian-kajian, penerbitan literatur dan jurnal serta publikasi-publikasi ilmiah dari seluruh potret kemajuan yang dilakukan anggota-anggotanya maupun oleh FOZ sebagai sebuah asosiasi perkumpulan zakat pertama dan yang terbesar di Indonesia.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement