Jumat 04 Jun 2021 22:34 WIB

BMKG Ingatkan Gelombang Laut Capai 4 Meter di Aceh

Di wilayah perairan Samudera Hindia Barat Aceh yang dapat mencapai empat meter

Gelombang laut melewati batu pemecah ombak sehingga menghantam daratan pesisir pantai wisata Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Gelombang laut melewati batu pemecah ombak sehingga menghantam daratan pesisir pantai wisata Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga untuk mewaspadai ketinggian gelombang laut yang mencapai dua hingga empat meter di perairan wilayah Aceh. Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad, Jumat (4/6), mengatakan peringatan dini terkait dengan tingginya gelombang laut itu diperkirakan terjadi sejak hari ini hingga beberapa hari ke depan.

"Kami meminta warga waspada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Samudera Hindia Barat Aceh yang dapat mencapai empat meter," kata Zakaria di Banda Aceh.

Baca Juga

Zakaria menjelaskan perkiraan tinggi gelombang laut di wilayah Sabang - Banda Aceh mulai 0,50 hingga 1,25 meter, kemudian wilayah perairan Utara Sabang dan Selat Malaka bagian Utara tinggi gelombang mencapai 1,25 hingga 2,50 meter. Kemudian, lanjut dia, wilayah Samudera Hindia Barat Aceh tinggi gelombang laut mencapai 2,50 meter hingga 4 meter, perairan Meulaboh - Kepulauan Sinabang 1,25 hingga 2,50 meter serta perairan Lhokseumawe dan barat Aceh 0,50 hingga 2,50 meter.

"Klasifikasi tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter masih dalam kategori sedang. Sedangkan ketinggian gelombang laut mulai empat hingga enam meter sudah dalam kategori sangat tinggi," katanya.

Selain tinggi gelombang, BMKG juga mengingatkan warga terkait dengan potensi curah hujan sedang hingga tinggi pada kategori empat di wilayah Aceh.

Dampak yang ditimbulkan pun bisa bencana hidrometeorologi. "Peringatan dini cuaca pada kategori ini, masyarakat diminta agar selalu siaga bila terjadi bencana hidrometeorologi, terutama selalu wasapada terhadap potensi banjir, longsor, jalan licin, jarak pandang dan lainnya," kata Zakaria.

Ia menyebutkan potensi cuaca itu terjadi karena dinamika atmosfir dengan pemicu suplai uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat serta adanya konvergensi dan belokan angin di Aceh serta anomali muka suhu di laut Andaman. "Dan keadaan ini dapat meningkatkan penguapan serta penambahan massa uap air laut yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan signifikan, sehingga berpotensi hujan sedang hingga lebat dan cuaca buruk kilat, petir angin kencang di wilayah Aceh," katanya.

Beberapa kabupaten/kota berpotensi curah hujan sedang hingga tinggi seperti Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Timur, Langsa Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Bireuen, Pidie, Nagan Raya, Pidie Jaya dan Lhokseumawe. "Untuk kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh berpotensi dengan cuaca cerah berawan hingga hujan ringan dan tidak merata," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement