Jumat 04 Jun 2021 22:28 WIB

Masjid Stasiun Solo Balapan Diharapakan Jadi Oase

Setelah dibangun, PT KAI berharap masjid tersebut dirawat.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fuji Pratiwi
Peletakan batu pertama pembangunan masjid di Stasiun Solo Balapan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat (4/6).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Peletakan batu pertama pembangunan masjid di Stasiun Solo Balapan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta membangun masjid berkapasitas 600 jamaah di Stasiun Solo Balapan. Masjid berlokasi di bagian depan bersebelahan dengan pintu masuk.

Peletakan batu pertama masjid tersebut dilaksanakan pada Jumat (4/6). Acara dihadiri oleh Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, Komisaris PT KAI (Persero) Riza Primadi, Sekda Solo Ahyani, jajaran Direksi PT KAI serta jajaran forkopimda Kota Solo.

Baca Juga

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, model masjid mengadopsi gaya Timur Tengah. Sehingga, diharapkan bisa memperkaya wajah Kota Solo. Penempatan masjid di pintu masuk sehingga seluruh penumpang kereta api saat memasuki kawasan stasiun akan melihat masjid tersebut sebagai suatu oase atau penyejuk.

"Harapan kami masjid ini bermanfaat bagi masyarakat yang mentransformasikan masyarakat Solo dalam membangun perekonomian. PT KAI ingin menjadi bagian dalam membangun ekonomi di Kota Solo," ujar Didiek.

Didiek menambahkan, PT KAI akan mengembangkan lima stasiun utama di Indonesia. Salah satunya, Stasiun Solo Balapan. "Kami telah meminta kesediaan Bapak Wali Kota Solo dalam menata kawasan ini karena penumpang kami semakin bertambah setiap tahunnya," imbuh Didiek.

Didiek berharap, setelah dibangun, rumah ibadah tersebut dapat dirawat dan menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat setempat maupun penumpang kereta api.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement