Sabtu 05 Jun 2021 07:29 WIB

AHY Bicara Pilpres 2024 dan Kans Duet dengan Ridwan Kamil

AHY mengaku ada pembicaraan politik dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mas Alamil Huda
AHY bertemu dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Nara Park, Kota Bandung, pada Jumat (4/6).
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
AHY bertemu dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Nara Park, Kota Bandung, pada Jumat (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku, ada pembicaraan politik dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat menggelar pertemuan di Nara Park, Bandung, pada Jumat (4/6). Namun, AHY memastikan belum membahas mengenai kemungkinan berpasangan dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

AHY mengatakan, kontestasi Pilpres 2024 masih jauh. Fokus dan konsentrasi masih seputar konsolidasi serta penguatan internal partai sekaligus mencari solusi permasalahan bangsa.

“Kalau berbicara sejauh itu (soal berpasangan di Pilpres 2024) tidak yah. Kita sendiri mencoba realisitis, fokus. Tadi dikatakan Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) kita harus benar memahami situasi dan kita lebih baik fokus menangani Indonesia hari ini,” ujar AHY, Jumat (4/6).

“Saya sendiri dalam kapasitas pimpinan politik bisa menyuarakan di parlemen misalnya, masuk juga ke kepala daerah di Partai Demokrat. Berbicara 2024 ini saya pikir masih cukup jauh yah, saya tidak ingin terlau banyak spekulasi. Kalau (membahas) politik sudah pasti berbicara, isinya nanti saja,” paparnya.

Ridwan Kamil pun membenarkan pernyataan AHY mengenai peluang berpasangan di Pilpres 2024. Menurutnya, kontestasi demokrasi tidak bisa dihitung secara matematis. 

“Belum bisa dijawab (soal peluang berpasangan di Pilpres 2024), karena politik bukan matematika nanti saja menjelang (pemilihan),” katanya.

Hanya saja, kata Kang Emil, ia dan AHY memiliki sejumlah kesamaan. Yakni, baik dari segi solidaritas generasi dan berada dalam satu generasi. Baginya, pemimpin muda merupakan peta kekuatan baru dalam politik.

“Saya mendoakan di masa depan, pemimpin Indonesia datang dari generasi baru. Siapapun itu yang Allah takdirkan bisa menjadi jawaban untuk kepemimpinan. Muda adalah kekuatan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement