Sabtu 05 Jun 2021 04:56 WIB

Teheran Ingin Hidupkan Lagi Kesepakatan Nuklir 2015

Iran selama ini disanksi oleh Amerika terkait nuklir.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Indira Rezkisari
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Foto: EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Teheran menginginkan tindakan nyata dari enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Iran menegaskan sangat ingin tindakan nyata terkait hal ini, bukan sekedar janji semata.

"Saya telah memberi tahu para perunding (negosiator) kami itu tindakan, bukan janji (oleh enam kekuatan) yang diperlukan untuk pemulihan kesepakatan nuklir," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir dari laman Arab News, Jumat (4/6).

Baca Juga

Teheran dan kekuatan global telah melakukan pembicaraan sejak awal April 2021. Pembicaraan itu bertujuan untuk mengembalikan Washington (Amerika Serikat) dan Teheran (Iran) ke dalam kepatuhan penuh dengan kesepakatan nuklir 2015. Sebagaimana diketahui, sebelumnya mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 2018 keluar dari kesepakatan itu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

Sebagai reaksi terhadap sanksi itu, Teheran telah membangun kembali persediaan uranium yang diperkaya. Memperkayanya ke tingkat kemurnian fisik yang lebih tinggi dan memasang sentrifugal canggih untuk mempercepat produksi.

Sementara utusan Uni Eropa yang mengkoordinasikan pembicaraan pada Rabu lalu mengatakan, dia yakin kesepakatan akan dicapai pada putaran berikutnya mulai pekan depan, diplomat senior lainnya mengatakan keputusan paling sulit ada di depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement