REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan ruang kendali kereta lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek hampir rampung.
Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk Farid Budiyanto mengatakan, terdapat progres yang signifikan dalam pembangunan ruang kendali kereta LRT Jabodebek tersebut. "Gedung ini menjadi salah satu yang paling penting untuk memastikan kendali keseluruhan kereta di seluruh lintasan," kata Farid, Jumat (4/6).
Farid menuturkan, ruang tersebut memiliki peran penting karena LRT Jabodebek akan dioperasikan secara otomatis. Hingga saat ini, kata dia, pembangunan ruang kendali kereta LRT tersebut sudah mencapai 93 persen.
Dia memastikan, dengan semakin cepat ruang kendali kereta tersebut selesai maka akan berdampak positif pada uji coba LRT Jabodebek. "Akan semakin cepat seluruh kereta yang mampu diuji coba operasionalnya," ungkap Farid.
Sementara itu, saat ini sudah sebanyak 25 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang terparkir di lintasan Cawang-Cibubur. Lalu pembangunan depo Bekasi Timur sudah mencapai 44,18 persen.
Farid menuturkan, depo LRT Jabodebek seluas 10 hektare dapat menampung hingga 20 trainset. Dia mengatakan, pembangunan depo yang tengah dikerjakan saat ini menggunakan skema pembayaran turnkey senilai Rp 4,2 triliun.
"Hal ini yang mendasari kebutuhan Adhi Karya dalam pre-financing untuk pekerjaan pembangunan dengan proses pinjaman dari bank sindikasi," kata Farid menjelaskan.
Saat ini, secara keseluruhan pembangunan LRT Jabodebek mencapai 84,76 persen. Untuk lintas pelayanan I Cibubur-Cawang sudah mencapai 93,81 persen. Sementara untuk lintas pelayanan II Cawang-Dukuh Atas mencapai 84,29 persen dan lintas pelayanan III Cawang-Bekasi Timur mencapai 90,94 persen.