Jumat 04 Jun 2021 15:31 WIB

Belajar Tatap Muka, SMK Jaktim Siapkan Ruang Ganti Baju

Kebijakan itu sebagai langkah penerapan protokol kesehatan.

Belajar Tatap Muka, SMK Jaktim Siapkan Ruang Ganti Baju. Hand sanitizer ditempatkan di depan kelas saat pembelajaran tatap muka.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Belajar Tatap Muka, SMK Jaktim Siapkan Ruang Ganti Baju. Hand sanitizer ditempatkan di depan kelas saat pembelajaran tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Soedirman 2 di Cijantung, Jakarta Timur menyiapkan ruang ganti baju dalam kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). "Siswa dan guru yang menggunakan kendaraan umum diminta mengganti baju bebas dengan seragam di ruang tersebut sebelum mengikuti kegiatan belajar di kelas," kata Kepala Sekolah SMKS PB Soedirman 2 Ikah Atikah, Jumat (4/6).

Kebijakan itu sebagai langkah penerapan protokol kesehatan (prokes) termasuk dalam hal ini pengecekan suhu baik siswa maupun guru, mencuci tangan, mengisi data keterangan sehat. Ikah juga mengatakan secara rutin setelah kegiatan belajar-mengajar, seluruh ruang kelas disemprot dengan cairan desinfektan.

Baca Juga

Sekolah tatap muka mulai digelar secara bertahap dan terbatas dari 1.000 sekolah di DKI. Hanya tersaring 100 sekolah yang dapat menggelar pembelajaran tatap muka, salah satunya SMK PB Soedirman 2.

"Sejak 7 April 2021 sesuai dengan edaran Dinas Pendidikan dari 1.000 sekolah hanya 100 sekolah yang terpilih, salah satunya sekolah kami dibolehkan untuk pembelajaran tatap muka setelah lolos beberapa persyaratan," ujar Ikah.

Ikah mengatakan agar dapat terpilih sekolah harus lolos verifikasi dari uji asemen tahap 1 dan asesmen tahap 2 dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Sekolah tatap muka berjalan dengan protokol kesehatan ketat dengan jumlah siswa dibatasi hanya 30 persen dari daya tampung kelas, jam belajar pun demikian kelas dibuka dibagi menjadi dua sesi, tiap sesi berlangsung hanya empat jam setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

"Selain itu, terlebih dulu kami mendapatkan persetujuan dari orang tua siswa," ujar Ikah.

Ikah menambahkan mayoritas SMK PB Soedirman 2 setuju mengikuti sekolah tatap muka.Menurutnya, pembelajaran tatap muka ini sangat berguna bagi para murid dan guru untuk mempermudah belajar-mengajar terutama di pelajaran produktif kejuruan.

"Karena SMK itu sebenarnya banyak praktiknya. Jadi, untuk pelajaran tatap muka ini yang diutamakan adalah mata pelajaran yang produktif," kata Ikah.

Pantauan Antara pembelajaran tatap muka di sekolah ini berlangsung dengan prokes ketat, mulai dari para siswa duduk dengan berjarak satu meter serta seluruhnya tertib menggunakan masker.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement