Jumat 04 Jun 2021 14:14 WIB

Ratusan Keluarga Mengungsi Akibat Longsor Cibeber-Cianjur

Longsor landa dua desa di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.

Longsor landa dua desa di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Longsor landa dua desa di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan kepala keluarga di dua desa di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi akibat longsor. Bencana longsor menyebabkan lima rumah rata dengan tanah, 12 rumah rusak sedang dan ratusan rumah lainnya rusak ringan.

Camat Cibeber, Ali Akbar, saat dihubungi Jumat (4/6), mengatakan, longsor yang terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lama. Hujan terjadi sejak Kamis sore hingga Jumat dini hari, menyebabkan tebing setinggi 70 meter di belakang perkampungan warga mengalami pergerakan dan longsor.

Baca Juga

"Longsor tebing melanda dua desa, Cibokor dan Girimulya. Hujan turun deras sejak sore hingga dini hari menjadi penyebab terjadinya longsor tebing yang labil. Tidak ada korban jiwa hanya tiga orang warga mengalami luka akibat terkena material longsor," katanya.

Akibat longsor yang melanda dua desa tersebut, pihaknya mengungsikan 220 kepala keluarga dari kedua desa, sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan yang dapat setiap saat terjadi. Mereka diungsikan ke sejumlah tempat yang dinilai aman dari longsor.

Menjelang siang, warga yang rumahnya rusak ringan, sudah kembali untuk membersihkan material longsor berupa lumpur dan batu. Namun pihaknya tetap mengimbau jika hujan kembali turun, warga kembali ke pengungsian untuk menghindari korban jiwa.

"Saat ini, ratusan kepala keluarga yang rumahnya rusak ringan, sudah mulai membersihkan rumah dari material yang terbawa longsor. Namun mereka diimbau tetap waspada dan kembali ke pengungsian jika hujan kembali turun," katanya.

Tidak hanya merusak rumah warga di dua desa, longsor juga menyebabkan jalan penghubung antardesa terputus amblas terbawa longsor. Akses jalan menuju perkampungan dan antardesa tidak dapat dilalui kendaraan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk segera melakukan penanganan terutama jalan yang putus, agar dapat dilalui kembali, sehingga warga tidak sampai terisolir," katanya.

Sementara beberapa orang kepala keluarga yang rumahnya rata dengan tanah, berharap mendapat bantuan dari pemerintah karena tidak memiliki biaya untuk membangun kembali rumah mereka yang hilang tertimbun longsor. Untuk sementara, mereka berencana untuk menumpang di rumah sanak saudaranya di luar perkampungan.

"Kami berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah yang sudah rata dengan tanah. Penghasilan kami tidak akan cukup untuk membangun kembali rumah meski hanya semi permanen," kata Hidayat (49) yang rumahnya rata dengan tanah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement