Jumat 04 Jun 2021 10:14 WIB

PTM di Solo bakal mulai 12 Juli 2021

Meski melaksanakan PTM pada 12 Juli 2021, harus ada izin dari orang tua siswa

Siswa SD Negeri Cemara 2 Solo yang mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/5/2021). Simulasi tersebut selanjutnya dilakukan evaluasi berkala sebagai persiapan sekolah di Solo dalam mengikuti rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuka sekolah dengan PTM pada bulan Juli 2021 mendatang.
Foto: Antara/Maulana Surya
Siswa SD Negeri Cemara 2 Solo yang mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/5/2021). Simulasi tersebut selanjutnya dilakukan evaluasi berkala sebagai persiapan sekolah di Solo dalam mengikuti rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuka sekolah dengan PTM pada bulan Juli 2021 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo, Jawa Tengah akan dimulai pada tanggal 12 Juli 2021 seiring dengan persiapan yang sudah dilakukan oleh seluruh sekolah di daerah tersebut."Untuk SMP hampir semua sudah siap PTM, kalau SD di setiap kecamatan baru 2-3 yang kami izinkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Etty Retnowati di Solo, Kamis (3/6).

Ia mengatakan untuk tingkat sekolah dasar (SD) pada tahap awal ini PTM diikuti oleh siswa kelas 4 dan 5, selanjutnya nanti akan diikuti secara bertahap oleh siswa kelas bawah, baru kemudian tingkat taman kanak-kanak (TK). Berdasarkan data, kata dia, saat ini tingkat SMP yang sudah melaksanakan simulasi PTM ada 74 sekolah, sedangkan yang belum melaksanakannya ada sekitar 19 sekolah. Untuk jumlah SD negeri secara keseluruhan ada sebanyak 155 SD ditambah SD swasta sekitar 255 sekolah."Tetapi SD ini kan yang sudah PTMmasih perwakilan kecamatan," katanya.

Meski berencana melaksanakan PTM pada 12 Juli 2021, katanya, harus ada izin dari orang tua masing-masing siswa. Ia mengatakan untuk di Kota Solo masih ada sekitar 20 persen orang tua yang belum mengizinkan anak mereka mengikuti PTM."Tetapi kalau sekarang kan hampir 100 persen guru sudah divaksin, jadi mudah-mudahan orang tua tidak lagi khawatir. Nanti jika orang tua belum mengizinkan maka kami tidak bisa memaksa," kata Etty Retnowati.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan sebanyak 10 unit angkutan feeder untuk melakukan antar-jemput siswa yang mengikuti PTM."Tetapi yang ini kami prioritaskan untuk anak-anak yatim piatu, kalau di luar anak yatim piatu, kami imbau orang tua yang antar-jemput karena kan yang memonitor kesehatan anaknya di luar sekolah ya orang tuanya," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement