Jumat 04 Jun 2021 09:43 WIB

Jenderal IDF: Perang di Gaza Hanya Tahap Pertama

Serangan di Gaza disebut hanya tahap pertama dari langkah yang lebih luas.

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Serangan Israel ke Gaza
Foto: Anadolu Agency
Serangan Israel ke Gaza

IHRAM.CO.ID, TEL AVIV — Seorang jenderal bernama Eliezer Toledano yang menjadi kepala komando selatan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa perang yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina beberapa waktu lalu hanyalah tahap pertama dari langkah yang lebih luas. Ia menekankan bahwa militer dapat bersiap untuk melanjutkan tindakan yang lebih luas jika diperlukan.

“Operasi berakhir atau setidaknya tahap pertama selesai. Tahap selanjutnya akan terjadi jika melihat bahwa situasi berubah,” ujar Toledano, dilansir Sputnik, Jumat (4/5).

Toledano mengatakan bahwa IDF membatasi perang baru-baru ini karena ‘tekanan sipil’ di dalam negeri. Ia menyebut bahwa tahap pertama dari perang melibatkan sekitar 1.500 serangan udara untuk sasaran di Jalur Gaza, yang menurut militer Israel menargetkan pejuang Hamas.

Menurut laporan, Hamas menembakkan 4.300 roket ke Israel dalam perang selama 11 hari beberapa waktu lalu. Meski demikian, sebagian besar proyektil ini dicatat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel.

Sementara di Gaza, serangan udara Israel membuat 254 orang tewas, di mana 67 diantaranya adalah anak-anak. Toledano mengatakan IDF mencoba ‘memaksimalkan’ konflik dan publik Israel mendukung mereka.

“Kami tidak melakukan operasi seperti ini setiap minggu atau setiap bulan karena kami memahami beban yang ditanggung oleh warga sipil, terutama di garis depan rumah. Dan karena itu ketika kami meluncurkan operasi ini, kami harus memanfaatkannya sebaik mungkin,” jelas Toledano.

Toledano menggarisbawahi bahwa militer Israel siap melanjutkan perang setelah hari ke-11, tergantung dari situasi keamanan. Ia mengatakan jika berhasil di tahap pertama, maka ini adalah hal bagus dan lika tidak, maka IDF harus melanjutkannya.

Operasi militer besar Israel sebelumnya di Gaza terjadi pada 2009 dan 2014. Masing-masing perang berlangsung beberapa minggu dan menewaskan ribuan orang, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement