Kamis 03 Jun 2021 20:55 WIB

Kemnaker Kembangkan Kemandirian BLK Komunitas Eksyar

Kerja sama dengan baragam pihak sangat penting agar pelatihan sesuai dengan kebutuhan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Kemnaker berencana bekerja sama dengan MES mengembangkan kemandirian BLK Komunitas.
Foto: Dok. Web
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Kemnaker berencana bekerja sama dengan MES mengembangkan kemandirian BLK Komunitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berencana melakukan kerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam mengembangkan kemandirian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas. Kemandirian ini diperlukan untuk menjaga keberlangsungan BLK Komunitas.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan, hingga 2020, terdapat 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mengembangkan program pelatihan, serta jejaring industri untuk memastikan kesesuaian pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja setempat.

Baca Juga

"Diharapkan dari kerja sama ini, BLK Komunitas dapat melakukan pelatihan sesuai dengan potensi daerah masing-masing, sehingga lulusannya dapat terserap industri dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha," kata Ida usai menerima audiensi MES di Kantor Kemnaker di Jakarta, Kamis (3/6).

Ida menyatakan, Kemnaker berencana membangun kembali 1000 BLK Komunitas pada 2021. Untuk itu, ia berharap kerja sama kemandirian BLK Komunitas harus segera ditindaklanjuti, salah satunya melalui Road Map BLK Komunitas.

"Kerja sama ini bisa dimulai dari pendanaan pelatihan, pemberdayaan ekonomi pelatihan serta kemitraan dengan berbagai industri maupun UMKM," kata Ida yang didampingi Dirjen Binalatvoktas Kemnaker, Budi Hartawan.

Sekjen MES, Iggi Haruman Achsien, menambahkan, tujuan dari kerja sama dengan MES adalah penguatan kapasitas BLK Komunitas. "MES berharap bisa ikut membantu Kemnaker meningkatkan kapasitas BLK Komunitas, baik itu pada sisi pelatihan kerja maupun kewirausahaan di pesantren," kata Iggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement