REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi sudah menjadi minuman populer di dunia. Hampir setiap orang memiliki varian kopi favorit dan selera tersendiri dalam menikmatinya.
Dari segi kesehatan, kopi juga diketahui bermanfaat bagi tubuh, termasuk usus. Usus atau GIT (saluran gastointestinal) adalah jalur perjalanan makanan ke seluruh tubu; dari konsumsi hingga eliminasi.
American College of Gastroenterology menerbitkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Li Jiao dari Baylor College of Medicine. Temuan itu mendukung konsumsi kopi setiap hari.
“Studi yang dilakukan dengan 34 peserta tersebut menemukan bahwa mereka yang minum lebih banyak kafein (dari kopi) telah meningkatkan bakteri sehat (Faecalibacterium dan Roseburia) dan mengurangi bakteri tidak sehat (Erysipelatoclostridium) di usus mereka, dilansir laman Health Digest, Kamis (3/6).
GIT sangat berdampak pada kesehatan. Menurut John Hopkins Medicine, karena hubungannya yang rumit dengan seluruh tubuh, mikrobioma usus sering disebut "otak kedua". Aliran komunikasi yang konstan mengalir dari sistem pencernaan ke otak, sistem saraf, jantung, dan seterusnya.
Apa yang dikonsumsi setiap hari adalah faktor besar yang memengaruhi suasana hati dan tingkat energi kita (melalui WebMD). Untuk alasan ini, penelitian oleh Dr Jiao menyimpulkan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang membersihkan usus dengan mudah dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Sebuah laporan jurnal 2015 dari European Food Safety Authority menyatakan asupan kafein harian dari semua sumber hingga 400 mg per hari tidak menimbulkan masalah keamanan bagi orang dewasa pada populasi umum, kecuali wanita hamil. Hal itu sama dengan lima cangkir kopi.
Ingatlah saat menyeduh secangkir kopi segar, orang telah melakukan hal yang baik. Asupan kafein dalam jumlah sedang sehat untuk pencernaan dan secara mandiri mengurangi risiko penyakit seperti IBS. Seseorang dapat menikmati secangkir kopi berikutnya dengan nyaman dan baik untuk usus.
Mikrobioma adalah komunitas bakteri yang hidup di dalam GIT. Harmoni bakteri baik dan jahat membantu mencerna makanan dan menyerap nutrisi (melalui Food and Mood Center).
Sistem yang rapuh ini juga memengaruhi kekebalan, kesehatan mental, dan metabolisme. Laman Healthline menggambarkan efek dari usus yang sehat seperti tidur yang lebih baik, fungsi jantung yang sehat, fungsi otak yang tidak terganggu, dan kulit yang lebih bersih. Gejala usus yang tidak sehat dapat muncul seperti IBS, kabut otak, penambahan berat badan, eksim, depresi, kelelahan, dan gangguan autoimun.
Menurut Coffee and Health, kafein adalah stimulan nabati yang meningkatkan kewaspadaan dan perhatian. Kafein memberi dorongan energi, fokus yang lebih baik, dan buang air besar lebih mudah. Kafein meningkatkan pencernaan dan kesehatan usus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
