Kamis 03 Jun 2021 13:45 WIB

Peta Islam Dirilis, Vandalisme Serang Masjid Wina Austria 

Masjid di Wina Austria alami vandalisme yang dilakukan orang tak bertanggungjawab

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid di Wina Austria alami vandalisme yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Ilustrasi vandalisme.
Foto: nbcphiledhelphia
Masjid di Wina Austria alami vandalisme yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Ilustrasi vandalisme.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA – Belum lama muncul Peta Islam yang kontroversial, anggota komunitas Islam Austria mengatakan papan tanda rasis telah dipasang di banyak lokasi dekat masjid di Wina. Papan tersebut memperlihatkan gambar seorang pria dengan janggut dan kopiah dan bertuliskan “Perhatian: Politik Islam sudah dekat. Lihat Peta Islam untuk info lebih lanjut.”

Menurut sebuah pernyataan oleh Otoritas Agama Islam di Austria (IGGIO) pada Rabu, papan tersebut mengekspos banyak masjid untuk diserang. “Peta Islam yang membagikan informasi rinci tentang Muslim dan institusi Islam, harus dibatalkan sebelum menyebabkan lebih banyak provokasi dan bahaya,” kata pernyataan itu.

Baca Juga

Di sisi lain, berbagai media Austria melaporkan papan nama anti-Islam mungkin telah didirikan oleh kelompok rasis gerakan Identitarian yang mengadvokasi ideologi politik sayap kanan nasionalis pan-Eropa.

Kementerian Integrasi Austria meluncurkan situs internet Peta Nasional Islam pada pekan lalu dengan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi dan pejabat Muslim.

 

Dikutip TRT World, Kamis (3/6), banyak Muslim merasa distigmatisasi dan keamanan mereka terancam oleh publikasi alamat dan rincian lainnya di tengah berkembangnya Islamofobia di Austria. Muslim Austria sangat prihatin atas upaya yang dilakukan Kanselir Sebastian Kurz untuk memperalat Islam dalam agenda sayap kanannya.

Menteri Urusan Luar Negeri dan Integrasi Susanne Raab membela Peta Islam di tengah meningkatnya kritik dalam komunitas Muslim Austria. “Ini sama sekali bukan menjadi kecurigaan umum terhadap Muslim. Ini tentang perjuangan bersama melawan Islam politik sebagai tempat para ekstremisme,” kata Raab dalam wawancara dengan surat kabar harian Jerman WELT.

Komunitas Islam Austria yang mewakili kepentingan sekitar 800 ribu Muslim, memperingatkan agar tidak menstigmatisasi semua Muslim sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis di sana. 

 

Sumber: trtworld 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement