Kamis 03 Jun 2021 11:17 WIB

Skandal Panas Kanan-Kiri, Bill Gates Bukan Lagi Bapak Filantropi

Skandal Panas Kanan-Kiri, Bill Gates Bukan Lagi Bapak Filantropi

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Skandal Panas Kanan-Kiri, Bill Gates Bukan Lagi Bapak Filantropi (Foto: Instagram/Bill Gates)
Skandal Panas Kanan-Kiri, Bill Gates Bukan Lagi Bapak Filantropi (Foto: Instagram/Bill Gates)

The Gates Foundation telah dipandang oleh para manajer kekayaan sebagai blue print bagi orang-orang super kaya untuk memiliki tempat investasi yang bermaknya. Namun, Bill Gates tidak lagi dianggap sebagai wajah filantropi.

Yayasan milik Bill dan Melinda Gates itu menjadi yayasan amal terbesar kedua di dunia. Mereka bahkan berhasil menarik minat perbankan swasta secara dramatis.

Kekuatan finansial dan moral pasangan ini telah memenangkan pujian di seluruh dunia dan memberikan keluarga kaya lainnya kontak untuk berdonasi.

Baca Juga: Waduh! Makin Panas, Nih... Gara-Gara Kelakuan Bill Gates, Yayasan Filantropinya Bakal...

Perusahaan Swiss termasuk UBS dan Lombard Odier telah bekerja sama dengan yayasan yang berbasis di Seattle, WA ini sebagai co-investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pengaruh Gates untuk klien mereka sendiri.

Yayasan ini telah dinggap sebagai kendaraan Gates membawa pendekatan inovatif untuk bantuan pembangunan yang sebelumnya tidak efisien. Yayasan ini juga telah membantu membangun praktik terbaik untuk akuntabilitas dan transparansi dalam filantropi serta investasi dampak dan lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Bill dan Melinda Gates adalah alasan besar mengapa jasa keuangan bahkan tertarik atau mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh PBB enam tahun lalu yang memicu ledakan investasi berkelanjutan.

Sayangnya, dilansir dari finews.com di Jakarta, Kamis (3/6/21) sejarah mereka sedang ditulis ulang dengan perceraian mereka. Detail baru dan mengkhawatirkan terungkap tentang Bill Gates dan rombongannya tidak hanya menodai nama dan reputasi yayasan, tetapi juga mempertanyakan warisannya.

Di tengah proses perceraian ini, terungkap Gates mengejar wanita yang bekerja untuknya atau perilaku yang diduga rasis dan seksis dari manajer uang yayasan, Michael Larson. Bahkan, ada hubungan pribadi dan profesional Gates dengan Jeffrey Epstein.

Gates tahu bahwa Epstein adalah pelanggar seks terdaftar yang melecehkan gadis-gadis, namun mereka tetap berhubungan. Gates bahkan mengarahkan karyawan untuk mencari cara bagaimana memisahkan jaringan Epstein untuk dana yang direncanakan mereka.

Gates pun mengakhiri pertemuan dan pembicaraannya dengan Epstein pada tahun 2014, namun karyawan yayasan tetap berhubungan hingga akhir 2017.

Keputusan semacam ini, oleh Gates dan yayasannya, mengungkapkan oportunisme yang menempatkan bisnis di atas tujuan dan membuat kegiatan filantropi palsu di bawah nama keluarga. Bank seperti UBS, yang menawarkan dampak dan layanan filantropi untuk berbuat baik saat berinvestasi, perlu menjawab pertanyaan 'bisnis atau tujuan' sedikit lebih kritis terhadap diri sendiri.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement