Kamis 03 Jun 2021 05:28 WIB

Santripreneur Indonesia dan BTN Gelar Pelatihan di Tangerang

Santri sudah tidak asing dengan bisnis.

Santripreneur Indonesia dan Bank BTN  menggelar pelatihan dan peluncuran Gerobak UMKM Mie Ayam, di Kota Tangerang, Selasa (2/6).
Foto: Dok santripreneur Indonesia
Santripreneur Indonesia dan Bank BTN menggelar pelatihan dan peluncuran Gerobak UMKM Mie Ayam, di Kota Tangerang, Selasa (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Santripreneur Indonesia menggandeng Bank BTN menyelenggarakan pelatihan dan peluncuran Gerobak UMKM Mie Ayam di Kota Tangerang, Rabu  (2/6). Sekitar 40 santripreneur  di Tangerang yang terpilih dari ratusan pendaftar berhak mengikuti pelatihan dan peluncuran gerobak tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Golden Tulip Essential Tangerang, Provinsi Banten.

Inisiator Santripreneur Indonesia, KH  Ahmad Sugeng Utomo atau yang akrab dipanggil Gus Ut, menyampaikan bahwa perkembangan teknologi saat ini yang berbasis daring atau online membawa dampak yang baik dan buruk.

“Untuk mempertahankan budaya dan akidah harus didukung dengan ekonomi yang kuat. Oleh karenanya Santripreneur Indonesia menggandeng berbagai elemen dan lembaga bergerak bersama untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.” Jelasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Gus Ut menambahkan,  sebelum menjalankan bisnis, harus dimulai dengan business plan yang jelas. Kemudian melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan santripreneur yang lain. “Hal yang tidak kalah penting adalah networking untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar lagi,” ujarnya.

Sebelum menutup sambutannya, Gus Ut menyempatkan diri untuk memberikan ijazah atau doa kepada peserta untuk menjadi kaya dan terbebas dari utang.

Ahmad Kahfi, Pimpinan PCNU Kota Tangerang menyampaikan bahwa sebaik-baiknya organisasi adalah organisasi yang mampu mendatangkan manfaat untuk anggota-anggotanya.

“Satu hal yang perlu menjadi perhatian lebih dalam NU adalah kurangnya kader-kader yang terjun menjadi entrepreneur. Nah, ini sangat tepat adanya santripreneur di Tangerang. Harapan saya muncul kader-kader dari Nahdliyin yang mampu menguatkan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Abdullah Mas’ud, pimpinan PCNU Kota Tangerang Selatan menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk masyarakat. Menilik dari sejarah peradaban Indonesia tidak lepas dari perkembangan bisnis yang menyertainya misalnya penyebaran agama Islam di Indonesia.

“Santri sudah tidak asing dengan bisnis sebagaimana yang dilakukan oleh panutan umat Islam yakni Rasulullah. Kita sebagai kaum santri mesti bangkit dan semoga santripreneur Indonesia mampu mencetak pengusaha berkualitas,” imbuhnya.

Nurul Khomarudin, kabid Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Tangerang menyampaikan bahwa usaha mikro menjadi tanggung jawab pemerintah kota.

“Pemerintah Kota Tangerang sudah membentuk toko yang menjual seluruh produk UMKM di Kota Tangerang, namanya Ayo Rangkul. Peserta yang sudah memiliki produk bisa menjualnya di sana,” tuturnya.

Setelah sambutan-sambutan, tim dari Bank BTN mengenalkan berbagai produk kepada peserta pelatihan. Peserta dapat membuka buku Tabungan Bank BTN atau jika dikemudian hari peserta membutuhkan bantuan permodalan dapat mengajukan kepada Bank BTN.

Materi tentang Digital Marketing disampaikan oleh Eko Purwanto selaku Dewan Penyelaras Ekonomi Santripreneur Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 dan selesai puku 15.00 dan diakhiri dengan mencicipi produk mie ayam Santripreneur Indonesia. Kegiatan dilaksanakan berdasarkan protokol kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement