Rabu 02 Jun 2021 22:22 WIB

Pengembangan Energi Baru Terbarukan Belum Maksimal

Indonesia memiliki sumber Energi Baru Terbarukan yang melimpah.

Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). Berdasarkan data PLN NTB untuk potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di NTB tercatat sebesar 102.74 MW dengan berbagai macam sumber EBT yaitu air (PLTM dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan arus laut (PLTAL) dimana dari total potensi tersebut sebesar 41.38 MW berada di pulau Sumbawa, 21.36 MW di Pulau Lombok dan masing masing sebesar 10 MW berada di Selat Lombok dan Selat Alas.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). Berdasarkan data PLN NTB untuk potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di NTB tercatat sebesar 102.74 MW dengan berbagai macam sumber EBT yaitu air (PLTM dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan arus laut (PLTAL) dimana dari total potensi tersebut sebesar 41.38 MW berada di pulau Sumbawa, 21.36 MW di Pulau Lombok dan masing masing sebesar 10 MW berada di Selat Lombok dan Selat Alas.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang melimpah.Namun pengembangannya hanya 2,75 persen atau sekitar 11,5 gigawatt.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan proyek energi baru terbarukan perlu uang dan pemanfaatan energi fosil yang selama ini dinikmati Indonesia membutuhkan sinkronisasi dengan proyek energi bersih agar tidak terjadi konflik.

Baca Juga

"Kita harus melakukan sinkronisasi dan bertahap karena perubahan dari energi fosil ke energi baru terbarukan perlu uang dan investasi," kata Menteri BUMN Erick Thohir.

Mantan bos Inter Milan ini menerangkan bahwa pengoperasian pembangkit energi fosil tidak bisa dihentikan seketika, tetapi harus terjadwal berdasarkan peta jalan yang disusun pemerintah.

Selama masa peralihan energi, kata dia, Indonesia harus membangun pembangkit EBT untuk menggantikan pembangkit energi fosil yang pensiun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement