REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pro kontra masih terdengar berkaitan dengan status Brasil menjadi tuan rumah Copa Amerika 2021. Negeri Samba menggantikan tugas Argentina.
Turnamen ini berlangsung pada 13 Juni hingga 10 Juli 2021. Pemerintah setempat bergerak cepat.
Mereka menunjuk Rio de Janeiro dan tiga kota lainnya sebagai penyelenggara. Artinya secara spesifik berbagai pertandingan bakal berlangsung di sana.
Rupanya dari internal Brasil sendiri, terdapat penolakan. Partai buruh yang merupakan oposisi, keberatan dengan keputusan pemerintah.
Mereka mencoba melihat dari sisi kesehatan. Sudah lebih dari 465 ribu orang meninggal dunia akibat pandemi covid-19 di negara tersebut.
Partai buruh mengajukan tuntutan mereka ke mahkamah agung. Hakim MA, Ricardo Lewandowski meminta Presiden Jair Bolsonaro menjelaskan keputusan yang mengejutkan itu.
Sebelumnya Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL), Alejandro Dominguez mengonfirmasi ada empat kota di Brasil jadi lokasi penyelenggaraan turnamen tertua antar negara ini. Selain Rio de Janiero, juga Brasilia, Cuiaba, dan Goiania.
"Sekarang Brasil berpacu dengan waktu untuk menyediakan penerbangan, transportasi, akomodasi, dan fasilitas pelatihan untuk delegasi yang berkunjung," demikian laporan yang dikutip dari Sky Sports, Rabu (2/6).
Tidak semua pihak di luar negeri menerima kebijakan CONMEBOL. Salah satunya Peru.
Pelatih tim nasional Peru, Ricardo Gareca kecewa melihat Brasil terpilih lagi menjadi tuan rumah. Sebelumnya pada edisi 2019, turnamen ini berlangsung di sana.
"Saya pikir dengan melihat opsi lain, bisa lebih adil," ujar Gareca.
Keputusan sudah dibuat. Waktu semakin mepet.
Ada 10 negara jadi peserta. CONMEBOL berencana menyuntikkan vaksin untuk semua jugador yang akan berlaga.
Sebelumnya ada dua tuan rumah Copa Amerika 2021. Kolombia dan Argentina.
Menjelang akhir Mei lalu, terjadi gejolak politik di Kolombia. Sepekan berselang, kasus covid meningkat di Argentina.
CONMEBOL lantas mencabut hak dua negara tersebut, sebagai penyelenggara. Sebagai gantinya, mereka menunjuk Brasil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
