Rabu 02 Jun 2021 18:01 WIB

Sanksi untuk Trio Inisiator ESL Bakal Jatuh Pekan Ini

Tiga klub itu terancam dicoret dari keikutsertaan di semua kompetisi di bawah UEFA.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Logo UEFA.
Foto: football italia
Logo UEFA.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah memulai proses investigasi terkait pelanggaran disiplin yang dilakukan Juventus, Real Madrid, dan Barcelona, soal pembentukan Liga Super Eropa (ESL), pekan lalu. Selain denda, tiga klub itu terancam dicoret dari keikutsertaan di semua kompetisi di bawah UEFA.

Sebelumnya, tiga klub tersebut bersikeras untuk tetap melanjutkan rencana pembentukan ESL, meski sembilan klub lain telah menarik diri dari rencana tersebut. Sembilan klub tersebut tetap menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam turnamen yang berada di bawah naungan UEFA.

Kendati begitu, UEFA tetap menjatuhkan sanksi terhadap sembilan klub tersebut atas keterlibatan dalam menginisiasi ESL. AC Milan, Inter Milan, Atletico Madrid, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur, tetap diharuskan membayar denda sebesar 12,9 juta poundsterling kepada UEFA terkait pelanggaran tersebut.

Sementara untuk tiga klub yang masih bertahan dengan ide pembentukan ESL, UEFA bekerja sama dengan FIFA telah memulai investigasi dugaan pelanggaraan disiplin. Setelah berjalan selama kurang lebih satu pekan, UEFA dan FIFA dikabarkan bakal segera mengumumkan hasil investigasi tersebut dan telah menyiapkan sanksi buat tiga klub tersebut.

''Real Madrid, Barcelona, dan Juventus akan mendapatkan sanksi berupa denda dan dilarang berpartisipasi di kompetisi yang berada di bawah UEFA. Sanksi ini kemungkinan besar akan diumumkan UEFA dan FIFA selambat-lambatnya pada pekan ini,'' tulis laporan La Repubblica seperti dilansir Sports Mole, Rabu (2/6).

Pada akhir pekan lalu, Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, telah memperingatkan tiga klub tersebut soal sanksi berat yang akan dijatuhkan UEFA dan FIFA. Tebas pun menegaskan, tidak akan membantu Real Madrid dan Barcelona apabila mendapatkan sanksi dari UEFA.

La Liga, kata Tebas, tidak akan menghalangi sanksi yang dijatuhkan UEFA dan FIFA terhadap dua kontestan Liga Spanyol tersebut. Di sisi lain, Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengaku tidak gentar dengan ancaman sanksi dari UEFA dan FIFA.

''Saya sudah berkata kepada Aleksander Cerefin (Presiden UEFA), kami tidak akan mengungkapkan permintaan maaf dan kami tidak akan membayar denda apapun. Jika kami disanksi, kami akan melaporkannya ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS), dan kami yakin akan menang,'' kata Laporta, beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement