Rabu 02 Jun 2021 17:56 WIB

500 Rumah di Solokan Jeruk Bandung Terkena Banjir

Banjir terjadi akibat tanggul Sungai Cisunggalah jebol.

Ratusan rumah terendam banjir dan dipenuhi lumpur akibat tanggul Sungai Cisanggalah jebol di Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Rabu (2/6). Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, warga bersama petugas terkait terus melakukan pembersihan matrial. Meski demikian, masih terbukanya tanggul membuat warga khawatir banjir susulan jika terjadi hujan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ratusan rumah terendam banjir dan dipenuhi lumpur akibat tanggul Sungai Cisanggalah jebol di Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Rabu (2/6). Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, warga bersama petugas terkait terus melakukan pembersihan matrial. Meski demikian, masih terbukanya tanggul membuat warga khawatir banjir susulan jika terjadi hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 500 rumah warga terendam banjir di Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rumah warga yang terendam itu akibat tanggul Sungai Cisunggalah jebol setelah turunnya hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung Hendra Hidayat di Bandung, Rabu (2/6) sore mengatakan banjir tersebut terjadi di RW 1 dan RW 2 Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk. Dari peristiwa itu, ada sekitar 1.762 jiwa yang terdampak. "Itu info sementara, ada 20 rusak ringan dan 9 rumah rusak berat," katanya.

Baca Juga

Selain itu, ada dua orang yang mengalami luka akibat peristiwa tersebut. Kedua orang tersebut, kata Hendra, telah dilarikan ke rumah sakit setempat.

Sejauh ini BPBD Kabupaten Bandung menurutnya telah melakukan assesmendan berkoordinasi dengan pihak desa untuk menangani tanggul tersebut. Adapun saat ini para warga pun melakukan pembuatan tanggul sementara dengan karung pasir serta bambu untuk menahan air dari sungai agar tak kembali meluap ke permukiman warga. "Saat ini warga belum bisa beraktifitas di rumahnya bahkan banyak rumah warga yang tertimbun tanah," katanya.

Berdasarkan pantauan terakhir, ketinggian air di kawasan tersebut masih setinggi 40 centimeter. Kini kendaraan sudah kembali bisa melalui kawasan tersebut meski harus menerobos banjir. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement