Rabu 02 Jun 2021 14:51 WIB

Menkop Apresiasi Kemitraan Shopee dengan Bumdes di Jabar

Pengalaman dan  data Shopee akan sangat membantu UMKM di Jabar.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki. Teten mengapresiasi kerja sama Shopee dengan Bumdes Jawa Barat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki. Teten mengapresiasi kerja sama Shopee dengan Bumdes Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi kemitraan marketplace Shopee dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Jawa Barat. Program digitalisasi para pelaku UMKM dapat berkontribusi meningkatkan ekonomi desa.

Teten mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital terjadi sangat masif dan berimbas ke seluruh sektor, termasuk UMKM. "Kita melihat sejumlah terobosan dilakukan perusahaan berbasis digital yang dapat menunjang performa UMKM, slah satunya Shopee," kata Teten saat memberikan sambutan secara virtual pada acara Peresmian Shopee Center-UMKM Jabar Go Digital yang diselenggarakan oleh Shopee, Rabu (2/6).

Baca Juga

Ia mengacu pada hasil survei World Bank 2021 yang menunjukkan, sebanyak 48,5 persen responden bermatapencaharian wiraswasta. Kemudian sebanyak 74,1 persen mengandalkan e-commerce sebagai pendapatan utama. 

"Kita perlu terus dorong reseller untuk mendukung UMKM produsen dalam pemasaran digital. Sembari diperbanyak UMKM produsen," kata dia.

Pengalaman serta data yang dimiliki Shopee, lanjut Teten, akan sangat membantu meningkatkan pembinaan UMKM di Jawa Barat yang dilakukan pemerintah. Pandemi juga telah mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi dalam e-commerce. Perkembangan pemasaran produk UMKM saat ini diakselerasi oleh digitalisasi.

Ia menilai pendekatan yang dimulai dan didukung hasil kerja sama Shopee dan Bumdes Jabar melalui Shopee Center diharapkan dapat mendukung UMKM melalui peningkatan literasi digital. Sekaligus beradaptasi dengan teknologi dalam era perdagangan terbuka berbasis daring.

"Ini untuk mendorong UMKM kenal teknologi produksinya. Jadi juga demi meningkatkan daya saing produknya bukan sekadar memfasilitasi pada akses pasar," kata Teten.

Secara simultan, Kemenkop UKM juga tengah memperkuat UMKM go digital dengan dua pendekatan. Pertama, peningkatan kapasitas usaha melalui penguatan basis data, peningkatan kualitas SDM, pengembangan Kawasan atau klaster Terpadu UMKM. Kedua, perluasan pasar digital melalui Kampanye BBI, on boarding platform pengadaan barang & jasa (LKPP, PaDI), Live Shopping, dan Sistem Informasi Ekspor UMKM.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement